3 Bulan Dibuka, Pengajuan Centang Biru Twitter Kini Ditutup Lagi

- Baru sekitar tiga bulan dibuka, pengajuan verifikasi/centang biru akun Twitter kembali ditutup. Sebelumnya, pada Mei 2021 lalu, Twitter membuka kembali pengajuan centang biru, setelah menyetop pengajuan verifikasi ini sejak 2017.
Namun pada Agustus 2021 ini, pengajuan centang biru/verified account kembali disetop oleh Twitter. Pengumuman itu disampaikan oleh Twitter lewat akun resmi mereka dengan handle @verified.
"Kami menghentikan sementara waktu akses pengajuan verifikasi akun sehingga kami bisa melakukan peningkatan pada proses aplikasi dan peninjauan," tulis Twitter dalam pengumuman yang diunggah hari Jumat (13/8/2021).
Baca juga: Membludak, Permintaan Centang Biru Twitter Ditutup Sementara
Melansir dari The Verge, perwakilan Twitter mengatakan pihaknya akan tetap melanjutkan proses pengajuan verifikasi akun yang telah masuk dalam beberapa pekan ke depan.
Namun, bagi pengguna lain yang baru ingin mengajukan proses verifikasi, harus menunggu sampai waktu yang belum ditentukan.
We’ve temporarily hit pause on rolling out access to apply for Verification so we can make improvements to the application and review process.
For those who have been waiting, we know this may be disappointing. We want to get things right, and appreciate your patience.
— Twitter Verified (@verified) August 13, 2021
Twitter tidak menjelaskan alasan pasti mengapa mereka lagi-lagi menghentikan proses pengajuan lencana centang biru, setelah kurang lebih tiga bulan dibuka kembali.
Namun pada Mei 2021 lalu, tak lama setelah program pengajuan akun verifikasi kembali dibuka sejak 2017 disetop, Twitter mengakui mereka telah salah memberikan lencana centang biru untuk akun palsu, yang mengklaim sebagai novelis Cormac McCarthy.
Sejumlah akun bot juga diketahui mendapat lencana centang biru. Akun dengan handle @conspirator0 yang fokus menyoroti disinformasi, menemukan setidaknya enam akun baru yang telah diverifikasi.
Baca juga: Siapa Saja Kini Bisa Ajukan Verified Account di Twitter
Semua akun tersebut baru dibuat pada 16 Juni 2021. Ciri-ciri lain yang cukup jelas bahwa akun tersebut adalah akun palsu adalah tidak satupun twit yang diunggah, meskipun followers (pengikut) mencapai ribuan.
Bahkan jika enam akun itu dibandingkan, jumlah follower-nya hampir identik, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Mashable. Twitter pun mengakui kesalahan tersebut.
"Kami secara keliru menyetujui pengajuan verifikasi beberapa akun palsu. Kami telah menangguhkan secara permanen akun-akun bermasalah tersebut, dan menghapus lencana centang biru mereka, sesuai kebijakan spam dan manipulasi kami," jelas Twitter, dihimpun dari Daily Dot.
Namun belum diketahui pasti, apakah kekeliruan ini yang menjadi alasan utama Twitter menangguhkan pengajuan verifikasi akun kali ini.
Diprotes dan ditangguhkan
Seperti dikatakan sebelumnya, proses penangguhan verifikasi akun sempat ditangguhkan pada tahun 2017. Penangguhan dilakukan setelah Twitter mendapat protes karena memberikan lencana centang biru pada akun Jason kessler.
Ia diketahui sebagai pihak pendukung supremasi kulit putih yang mengorganisir protes berbau rasial di Charlotterville, Virginia, Agustus 2017 lalu. Sebagian orang menyebut akun Kessler tidak berhak mendapat lencana centang biru.
Baca juga: Instagram Permudah Pengajuan Centang Biru
Twitter pun mengakui bahwa memberikan lencana tersebut kepada Kessler adalah hal yang keliru.
"Kami menyadari telah menciptakan kebingungan ini dan butuh untuk menyelesaikannya. Kami telah menghentikan untuk sementara semua verifikasi umum yang dikerjakan dan akan melaporkan kembali segera," tulis Twitter kala itu.
Pada 2018, Twitter sempat membuka lagi program verifikasi secara perlahan. Beberapa akun diketahui cukup "beruntung" mendapat lencana verifikasi.
Beberapa di antaranya adalah penulis buku kontroversial Fire and Fury, Michael Wolff. Ada pula akun lain Mick Mulvaney, Kepala Kantor Manajemen dan Anggaran Amerika Serikat, dan salah satu editor media Fast Company, Anjali Khosla.
Terkini Lainnya
- Manuver Intel Selamatkan Bisnis Chip, Jual 51 Persen Saham Perusahaan Hasil Akuisisi
- 6 Cara Mengatasi Kode OTP Invalid saat Aktivasi MFA ASN Digital, Jangan Panik
- Katy Perry ke Luar Angkasa Pakai Roket Bos Amazon, Kembali Selamat dan Cium Tanah
- Cara Beli eSIM Telkomsel dan Daftar Harganya
- 3 Game Gratis PS Plus April 2025, Ada Hogwarts Legacy
- OpenAI Rilis GPT-4.1, Bisa Bantu Coding yang Lebih Panjang
- Kabar Kurang Baik dari Samsung soal Update One UI 7
- Canva Rilis Fitur Baru Berbasis AI, Bisa Buat Coding hingga Bikin Gambar
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- 5 Besar Vendor Smartphone Global Awal 2025 Versi Counterpoint
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Samsung Rilis Duo Perangkat Tangguh, Smartphone XCover7 Pro dan Tab Active5 Pro
- Antisipasi Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Kabar Kurang Baik dari Samsung soal Update One UI 7
- Honor X20 5G Meluncur dengan Dimensity 900 dan "Fast Charging" 66W
- Honor Tab V7 Pro Meluncur, Tablet Pertama dengan Chip MediaTek Kompanio 1300T
- Kode Redeem Free Fire 15 Agustus 2021, Bisa Dapat Tas Kelapa Permanen dan Kotak Skin Senjata
- Oppo A16s Resmi Meluncur, Ini Spesifikasinya
- Jadwal MPL ID Season 8 Hari Ini 15 Agustus, Ada Laga Evos Legends dan RRQ Hoshi