Softbank Lepas Saham Facebook, Microsoft, dan Induk Google
- Konglomerasi SoftBank yang gemar investasi di perusahan teknologi dikabarkan melepas saham di beberapa perusahaan teknologi raksasa, seperti Facebook, Microsoft, Alphabet (perusahaan induk Google), dan Netflix.
Hal itu diketahui dari laporan keuangan terbaru Softbank yang dirilis pekan ini. SoftBank berinvestasi dalam saham perusahaan publik melalui unit perdagangan SB Northstar. Unit tersebut mempublikasikan rincian portofolio perusahaan mana yang disokong oleh SoftBank.
Pada laporan portofolio bulan Maret lalu, Facebook, Microsoft, Alphabet, dan Netflix masih terdaftar di SB Northstar. Namun nama-nama itu hilang di laporan kuartal II-2021 yang terhitung sejak bulan April hingga Juni 2021.
Baca juga: Pendiri Google Jual Saham Total Rp 15 Triliun
Pada akhir bulan Maret 2021 lalu, SoftBank tercatat masih memiliki saham sebesar 3,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 44,5 triliun (kurs Rp 14.300) di Facebook.
Kemudian di Microsoft, SoftBank diketahui menanamkan 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14,3 triliun), serta induk Google sebesar 575 juta dollar AS (sekitar Rp 8,2 triliun). Sementara Netflix, mendapat kucuran dana sebesar 382 juta dollar AS (sekitar Rp 5,4 triliun).
Selain melepas saham-sahamnya di beberapa perusahaan tersebut, SoftBank juga mengurangi porsi kepemilikan sahamnya di Amazon, dari 6,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 89 triliun) menjadi 5,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 80 triliun).
Secara total, kepemilikan saham SB Northstar menurun dari bulan Maret sebesar 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 273,2 triliun) menjadi 13,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 195,5 triliun) pada akhir Juni 2021.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Kamis (12/8/2021), perwakilan SoftBank enggan berkomentar soal pelepasan saham ini.
Baca juga: Harga Saham Menghijau, Facebook Jadi Perusahaan 1 Triliun Dollar AS
Bulan September lalu, SoftBank disebut menjadi "Paus Nasdaq" oleh Financial Times setelah membeli saham senilai miliaran dollar AS di beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Amazon, Microsoft, dan Netflix untuk menaikan valuasi.
SoftBank masih menghadapi penurunan keuntungan, di mana pada kuartal I-2021, profitnya melemah 39 persen dari tahun ke tahun. Penurunan diperkirakan mencapai 6,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 99,2 triliun).
Salah satu faktor penurunan keuntangan adalah dampak kebijakan pemerintah China yang menindak Alibaba, perusahaan yang juga disokong oleh SoftBank.
Sementara itu, SoftBank Vision Fund yang didedikasikan untuk pendanaan perusahaan teknologi meraup keuntungan 2,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 30,2 triliun) pada kuartal II-2021.
Terkini Lainnya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- Harga Samsung Galaxy Z Fold 3 dan Z Flip 3 di Indonesia
- Samsung Langsung Buka Pre-order Galaxy Z Fold3 dan Z Flip3 di Indonesia
- Samsung Galaxy Z Fold 3 Edisi Thom Browne Dijual Rp 52 Juta di Indonesia
- Samsung Rilis Galaxy Z Fold 3 dan Z Flip 3 Edisi Thom Browne
- Samsung Galaxy Z Flip 3 Resmi, Layar Mini Lebih Lebar dan Tahan Air