Cara Unik Dubai untuk Datangkan Hujan, Setrum Awan dengan Drone

- Sebagai negara yang memiliki curah hujan yang sedikit, Uni Emirat Arab (UEA) kerap kali menciptakan hujan buatan untuk menyuplai pasokan air di negaranya.
Proses pembentukan hujan buatan atau cloud seeding umumnya melibatkan penggunaan bahan kimia seperti perak iodida yang disebar oleh pesawat dari ketinggian untuk mempercepat proses terjadinya hujan di awan.
Namun, alih-alih memakai pesawat, tim peneliti dari ibu kota UEA di Dubai menguji cara baru yang unik, yakni menggunakan drone yang dibekali dengan laser untuk "menyetrum" alias mengirim muatan listrik ke awan.
Baca juga: Kemenhub Luncurkan Aplikasi Registrasi Drone Online Sidopi
Salah satu peneliti yang terlibat, Maarten Ambaum, mengatakan bahwa proses ini mengubah muatan listrik di titik-titik air (droplet) di awan sehingga berkumpul dan akhirnya jatuh menjadi hujan.
Hasilnya bisa dilihat dalam rangkaian video yang diunggah oleh National Center of Meteorology di Instagram. Terlihat hujan lebat turun di beberapa wilayah di negara tersebut.
View this post on InstagramA post shared by ?????? ?????? ???????? (@officialuaeweather)
Dengan memanfaatkan metode baru ini, Dubai dapat menekan biaya dari penggunaan pesawat dan mengurangi resiko pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh zat kimia.
Menurut sebuah studi yang dilakukan American University of Sharjah di tahun 2021, proses hujan buatan lewat cloud seeding atau penyemaian awan juga berpotensi mampu meningkatkan kualitas udara UEA dalam beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Peneliti Malaysia Bikin Drone dari Daun Nanas
Sebagai salah satu negara dengan iklim panas yang ekstrem, UEA telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menurunkan hujan di negaranya.
Dalam beberapa tahun terakhir, UEA sendiri telah menghabiskan dana sekitar 15 juta dollar AS (sekitar Rp 215 miliar) dalam proyek pengembangan curah hujan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari USA Today, Senin (2/8/2021).
Terkini Lainnya
- Smartwatch Oppo Watch X2 Meluncur dengan Dual GPS dan Fitur Kesehatan Canggih
- Tanggal Penjualan dan Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Apple: Indonesia Segera
- 543 Pinjol Ilegal yang Tidak Diakui OJK Februari 2025
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Ponsel Oppo A74, A53, dan A54 Turun Harga di Indonesia
- Fakta Seputar Pergantian File APK Android Menjadi AAB
- HP Pavilion Aero 13 Resmi di Indonesia, Laptop Ringan Bobotnya Kurang dari 1 Kg
- Kode Redeem FF Terbaru 2 Agustus 2021, Ada Parasut dan Kotak Astronaut Gratis
- 18 Channel TV Kabel Ini Setop Siaran di Indonesia 1 Oktober