Kapal yang Blokade Terusan Suez Bisa Dipindah ke Selat Sunda, Begini Caranya
- Sebuah kapal kontainer bernama MV Ever Given mengakibatkan sebuah jalur kapal penting di dunia, Terusan Suez, macet sejak Selasa (23/3/2021).
Alhasil, jalur perdagangan Terusan Suez di Mesir mengalami kemacetan lantaran kedua sisi kapal (depan dan belakang) memblokade kedua bibir kanal (kiri dan kanan) secara horizontal.
Diprediksi, butuh waktu berminggu-minggu untuk mengevakuasi kapal tersebut agar lalu lintas perdagangan kembali normal.
Meski demikian, pengguna internet tampaknya bisa "memindahkan" kapal yang memiliki ukuran panjang 400 meter dan lebar 59 meter dengan bobot 200.000 ton itu ke tempat lain di dunia ini dengan mudah.
Baca juga: Terusan Suez Macet, Pantau Pergerakan Kapal dengan Aplikasi Ini
Hal itu berkat kehadiran situs web bernama Ever Given Ever Ywhere yang bisa diakses melalui #.
Ketika pengguna mengunjungi situs tersebut, mereka akan disodori dengan tampilan utama kapal MV Ever Given yang "menempel" di atas permukaan peta. Peta tersebut lantas bisa diperbesar atau diperkecil dengan mencubit layar (pinch in/out).
Metode pinching sejatinya hanya memperkecil atau memperbesar peta.
Untuk melakukan hal yang sama terhadap kapal, pengguna bisa mengeklik tombol "+ Make the boat bigger" untuk memperbesar atau "- Make the boat smaller" untuk memperkecil kapal tersebut.
Pengguna juga bisa memutar arah kapal dengan memencet tombol "Rotate the boat". Kemudian, mereka juga bisa memberikan tanda centang pada opsi "Boat isn't to scale" agar menyesuaikan kapal dengan ukuran aslinya.
Lantas, bagaimana cara memindahkannya? Pengguna cukup menggeser saja tampilan peta di situs web tersebut ke lokasi tujuan.
KompasTekno sendiri mencoba untuk menggeser peta ke negara Indonesia, tepatnya di kawasan Selat Sunda, sebagaimana ilustrasi gambar di atas.
Walhasil, kapal MV Ever Given tampak memblokade Selat Sunda dan jalur kapal dari Pulau Sumatera atau Jawa dan sebaliknya seharusnya "tidak bisa lewat", apabila kejadian itu benar-benar terjadi.
Baca juga: Tes Kecepatan Internet Telkomsel Saat Menyeberangi Selat Sunda
Perlu dicatat, situs web buatan Garrett Dash Nelson ini dibuat dan bertujuan hanya untuk lelucon. Artinya, seluruh konten yang dibuat dari situs web tersebut hanya untuk asupan hiburan semata.
Hingga saat ini, Senin (29/3/2021), kapal MV Ever Given sendiri masih belum bisa dievakuasi dan proses tersebut diprediksi bakal rampung dalam hitungan minggu.
Sebagai dampaknya, sekitar 300 kapal tertunda perjalanannya lantaran jalur Terusan Suez masih diadang oleh kapal raksasa tersebut, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Forbes, Senin (29/3/2021).
Segala kegiatan operasional kanal yang berusia sekitar 140 tahun itu juga dihentikan untuk sementara waktu.
Terkini Lainnya
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya
- Mirip TikTok Shop, YouTube Shopping Juga Bisa buat Jualan dan Belanja
- Bikin Video YouTube Shorts Sekarang Lebih Praktis, Dibantu AI
- Mau Dapat Cuan Lebih dari YouTube Shopping? Ini Syaratnya
- Microsoft Perbarui AI Copilot, Ada Fitur Kolaborasi Serupa Freeform
- iPhone 16 Enggak Selaku iPhone 15?
- Profil IShowSpeed, YouTuber Kenamaan yang Kunjungi Indonesia dan Pecahkan Rekor
- Skor IQ AI Buatan Induk ChatGPT Capai 120, IQ Rata-rata Manusia 100
- Di Indonesia, Youtuber IShowSpeed Pecahkan Rekor "IRL Streaming"
- YouTube Shopping Hadir di Indonesia, Kreator Bisa Pajang Barang Dagangan
- Cara Cek iPhone Resmi atau BM dengan Nomor IMEI
- Apple Rilis Update iOS Penting untuk iPhone
- Imbas Kelangkaan Chip, Oppo Band Naik Harga di Indonesia
- Instagram, Media Sosial Pemicu "Cyberbullying" Tertinggi
- Warganet Diminta Tak Sebarkan Foto dan Video Bom Makassar, Ini Alasannya