Kelangkaan Chipset di Dunia Terus Berlangsung Tahun Ini

- Dampak virus corona di industri teknologi semakin terasa. Berdasarkan laporan terbaru, pasokan chipset di tahun ini diprediski mengalami hambatan.
Menurut laporan dari situs MarketWatch, analis memperkirakan bahwa kondisi kelangkaan pasokan chipset akan terus dijumpai hingga akhir tahun 2021 ini.
"Kami lebih khawatir dengan kondisi gangguan pasokan chip yang berkelanjutan dan peningkatan biaya produksi, dibandingkan prediksi mengenai pendapatan yang akan diperoleh setiap kuartal," kata seorang analis dalam sebuah pernyataan.
Chipset sendiri merupakan salah satu komponen penting untuk perangkat smartphone, PC, atau perangkat elektronik lainnya.
Baca juga: Oppo Bakal Produksi Sendiri Chipset Ponselnya?
Artinya, jika produksi chipset terganggu, maka rantai pasokan komponen smartphone ke produsen kemungkinan juga bakal terhambat.
Kondisi ini disebabkan oleh permintaan yang tinggi sementara produksi pembuatan chipset justu dikurangi akibat pandemi.
Selain itu, alasan lainnya adalah proses fabrikasi juga semakin diperkecil, sehingga pembuatannya dikatakan menjadi semakin kompleks.
Guna mengantisipasi kondisi tersebut, sejumlah vendor nampaknya harus bergerak cepat untuk mencari solusi alternatif pemasok komponen utama ini.
"Industri semikonduktor sedang menghadapi permintaan yang tinggi saat ini. Kelangkaan itu tidak mungkin diselesaikan dalam waktu dekat," kata Maribel Lopez, analis dari firma Lopez Research.
Tak hanya mempengaruhi industri smartphone dan PC, kelangkaan pasokan chipset juga berdampak di sektor otomotif.
Baca juga: Ini Yang Bikin Chipset Smartphone Makin Kencang
Sejumlah brand otomotif seperti General Motors, Ford, dan produsen mobil lainnya mengatakan bahwa baru-baru ini mereka terpaksa harus menghentikan produksi model tertentu, akibat kekurangan komponen chipset.
Sebuah laporan mengklaim bahwa pada kuartal I 2021, tercatat ada sekitar satu juta kendaraan yang turut terdampak atas kondisi tersebut.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizmochina, Minggu (7/3/2021), masalah ini diprediksi akan berdampak pada lebih dari 672.000 kendaraan yang diproduksi hingga 30 Maret 2021 mendatang.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Apple Dituntut Rp 120 Miliar gara-gara Bikin Baterai iPhone Bermasalah
- Genshin Impact Kedatangan Hu Tao, Karakter Baru dengan Skill Ekstrem
- 5 Tren Teknologi yang "Booming" Selama Pandemi Covid-19
- DxOMark Rilis Hasil Uji Kamera Galaxy S21 Ultra, Ini Nilainya
- Begini Twitter Perlakukan Posting-an Sesat soal Vaksin Covid-19