Peneliti Malaysia Bikin Drone dari Daun Nanas
- Perkembangan teknologi membuat sebuah inovasi dan kreativitas harus terus dilakukan. Seperti baru-baru ini, tim peneliti asal Malaysia berhasil menyulap serat daun nanas menjadi sebuah kerangka pesawat tanpa awak alias drone.
Proyek pembuatan kerangka drone ini dipimpin oleh Profesor Mohamed Thariq Hameed Sultan dari Universitas Putra Malaysia.
Thariq bersama tim-nya menemukan metode pengolahan limbah nanas yang berasal dari para petani di Hulu Langat, Malaysia.
"Kami mengubah daun nanas menjadi serat yang dapat digunakan sebagai bahan dasar membuat kerangka drone," kata Thariq dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Masuk Indonesia, Drone DJI Mini 2 Dijual Mulai Rp 7 Jutaan
Thariq mengklaim bahwa drone yang terbuat dari bahan bio-komposit ini lebih kuat dan tahan lama dibandingkan drone yang mengandung serat sintetis.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Minggu (10/1/2021), harga produksinya pun disebut lebih murah, bahannya tidak sulit ditemukan, dan lebih aman karena dianggap sebagai produk yang ramah lingkungan.
Seperti drone pada umumnya, perangkat ini memiliki empat baling-baling yang terpasang di setiap sisinya.
Dalam sesi uji coba, prototipe drone ini mampu terbang hingga ketinggian 1.000 meter (3.280 feet) dan tetap stabil di udara sekitar 20 menit.
Baca juga: Drone Penyembur Api Dipakai Bersihkan Sampah
Apabila mengalami kerusakan, kerangka drone ini bisa dikubur di dalam tanah dan akan terurai dengan sendirinya dalam waktu dua minggu.
Menurut William Robert Alvisse dari Malaysian Unmanned Drones Activist Society, proyek ini bertujuan untuk memajukan industri lokal meningkatkan pundi-pundi pendapatan petani nanas di Malaysia.
"Peran kami di sini adalah membantu industri lokal dan para petani dalam meningkatkan hasil panen mereka sehingga lebih maju lagi ke depannya," kata William.
Meski tergolong sederhana, namun Thariq berharap bahwa ke depannya drone ini mampu dikembangkan sebagai perangkat teknologi yang bisa mengakomodir sejumlah fungsi lainnya termasuk di sektor pertanian.
Terkini Lainnya
- Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-puing Berjatuhan di Angkasa
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- Baterai Oppo Reno 13 5G Diklaim Tahan Main Mobile Legends 8 Jam Non-stop
- TikTok Terancam Tutup, Warga AS Ramai-ramai Belajar Mandarin di Duolingo
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Wanita Perancis Kena Tipu Brad Pitt AI, Rp 13 Miliar Melayang
- Wujud Konsol Genggam Nintendo Switch 2 Akhirnya Diungkap, Bawa Layar Lebih Besar
- Sejarah Nokia, Berpindah-pindah Tangan hingga Pensiunnya Merek Smartphone
- 10 Emoji Ini Sering Disalahartikan, Simak Makna Sebenarnya
- Cara Mengatasi WA Muncul "Akun Ini Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp karena Spam"
- Kenapa Sinkronisasi iCloud Lama? Ini Penyebabnya
- Bluesky Siapkan Flashes, Aplikasi Berbagi Foto Pesaing Instagram
- TWS Oppo Enco Air 4 Resmi di Indonesia, Bawa Fitur ANC Harga Rp 800.000
- HP Oppo Reno 13F 4G dan Reno 13F 5G Resmi di Indonesia, Desain Kembar Beda "Otak"
- Oppo Reno 13 5G Resmi di Indonesia, Smartphone Kuat dengan Fitur AI
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Jelang Peluncuran, Oppo Pamerkan Kemampuan Kamera Reno5
- Begini Hasil Foto dari Ponsel Pertama dengan Kamera di Dalam Layar
- Samsung Smart Monitor M7 Meluncur di Indonesia, Harga Rp 6 Juta
- Sony Disebut Mulai Pangkas Produksi PS4 demi PS5
- Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S21, Bisa Dipesan di Indonesia Minggu Depan