Bocah 9 Tahun Jadi YouTuber dengan Pendapatan Tertinggi Tahun 2020

- Ryan Kaji, anak berusia 9 tahun yang kerap melakukan unboxing dan review mainan serta game, dinobatkan menjadi YouTuber dengan penghasilan terbesar pada 2020. Ini adalah ketiga kalinya Kaji mendapatkan predikat tersebut.
Ryan yang berasal dari Texas, Amerika Serikat, itu menghasilkan 29,5 juta dolar AS (Rp 412 miliar) dari channel Youtube Ryan's World miliknya. Penghasilan tersebut terhitung sejak 1 Juni 2019 hingga 1 Juni 2020.
Pendapatan tersebut belum termasuk penghasilan lain yang diperkirakan mencapai 200 juta dollar AS (Rp 2,8 triliun).
Baca juga: Punya 1 Juta Subscriber, Berapa Pendapatan YouTuber Bayu Skak?
Sebagian besar pendapatannya berasal dari kesepakatan lisensi untuk lebih dari 5.000 produk yang tayang di Ryan’s World, mulai dari pakaian, dekorasi kamar tidur, figur aksi, topeng, hingga walkie talkie.
Di samping itu, Ryan juga diketahui menandatangani kesepakatan yang jumlahnya dirahasiakan untuk serial TV-nya sendiri di Nickelodeon.
Ryan atau yang sering disebut sebagai child influencer pertama kali membuat video pada Maret 2015 setelah menonton channel ulasan mainan lain.
Saat ini, bocah asal Texas itu memiliki sembilan saluran YouTube. Ryan's World adalah saluran yang paling populer dengan jumlah 41,7 juta pelanggan dan 12,2 miliar penayangan.
Baca juga: Dari Pandemi hingga Bu Tejo, Ini Daftar Video Terpopuler di YouTube Indonesia Selama 2020
Video Ryan yang paling populer berjudul "Huge Eggs Surprise Toys Challenge", ditonton lebih dari 2 miliar kali. Ini menjadikannya salah satu dari 60 video yang paling banyak ditonton di YouTube, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Guardian, Rabu (23/12/2020).
Kendati demikian, kesuksesan Ryan bukan tanpa rintangan. Ryan dan keluarganya saat ini tengah menghadapi penyelidikan dari Komisi Perdagangan Federal AS gara-gara iklan.
Hampir 9 persen dari video Ryan dianggap menyertakan setidaknya satu rekomendasi produk berbayar yang ditujukan untuk anak-anak prasekolah. Kelompok ini dinilai masih terlalu muda untuk membedakan antara iklan dan ulasan.
"Iklan tersebut sering kali menggambarkan makanan yang tidak sehat," kata badan pengawas konsumen, Truth In Advertising.
Baca juga: Ini Daftar 10 YouTuber Terkaya 2020 Versi Forbes
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Layanan Data Diprediksi Meningkat Saat Natal dan Tahun Baru
- Indosat dan XL Axiata Belum Kebagian Frekuensi 5G di Indonesia
- Rangkum Video TikTok Setahun dengan "Year on TikTok", Begini Caranya
- Startup Unicorn Indonesia Jadi Incaran Investor Asia
- iPhone Milik Puluhan Jurnalis Disadap Spyware Pegasus