Awas, Ada Bahaya Tersembunyi di Balik Akun Google Drive Murah

- Nama Google Drive tentu sudah tidak asing lagi di telinga para pengguna layanan cloud. Layanan milik Google ini menyediakan ruang di mana pengguna bisa menyimpan dokumen penting seperti foto, video, maupun file lainnya.
Google Drive sebenarnya menyediakan space penyimpanan gratis sebanyak 15 GB. Namun, belakangan di e-commerce dalam dan luar negeri banyak beredar tawaran akun Google Drive yang menjanjikan penyimpanan "unlimited" dengan harga murah.
Baca juga: Google Drive yang Tidak Dipakai Terancam Dihapus
Banderol yang dipasang jauh lebih murah dibandingkan angka resmi. Misalnya, untuk satu buah akun Google Drive dijual dengan harga sekitar Rp 20.000 hingga Rp 100.000. Masa berlakunya pun disebut "seumur hidup".
Padahal, Google mematok tarif berlangganan Drive mulai dari Rp 27.000 per bulan untuk kapasitas 100 GB, Rp 43.000 untuk kapasitas 200 GB, dan Rp 135.000 untuk kapasitas 2 TB.
Murah karena Team Drive
Kenapa harga akun Drive dalam tawaran di e-commerce tersebut bisa sangat murah?
Praktisi keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, mengatakan bahwa yang ditawarkan oleh para pedagang itu sebenarnya adalah akun Team Drive dari Google Drive yang dapat digunakan bersama dan diakses oleh banyak pengguna.

Ini berbeda My Drive yang akan didapatkan pengguna ketika berlangganan Google Drive lewat jalur resmi. My Drive merupakan akun yang bersifat pribadi sehingga tidak dapat diakses oleh orang lain tanpa seizin pemiliknya.
Akun Team Drive biasanya diberikan secara cuma-cuma oleh Google kepada lembaga pendidikan. Adapun tujuannya adalah untuk membantu para tenaga yang bekerja di bidang pendidikan.
Baca juga: Google Drive Hapus File yang Tersimpan di Folder Sampah 30 Hari
Namun, para oknum penjual ini justru sengaja memanfaatkan kesempatan yang ada, yakni dengan mengeksploitasi penggunaan layanan Team Drive dengan menjual aksesnya ke pihak luar melalui e-commerce.
"Team Drive ini hanya digunakan di lingkungan pendidikan untuk lembaga pendidikan yang bersangkutan dan sudah pasti tidak boleh diberikan kepada pihak di luar lembaga pendidikan, apalagi dijual di toko online," kata Alfons saat dihubungi KompasTekno, Jumat (20/11/2020).
Bahaya data bisa hilang
Karena melanggar ketentuan penggunaan (Term or Service) dari Google, tentu ada bahaya tersembunyi dari akun-akun Team Drive yang diperjualbelikan ini. Alfons mengatakan Google bisa mengambil tindakan terhadap akun pelanggar.
"Kami bisa bertindak seperti membatasi akses ke konten (isi file di dalam akun), menghapus konten, dan membatasi atau mencabut akses pengguna yang bersangkutan ke produk-produk Google," sebut Google dalam sebuah laman tanya jawab di situsnya.
Dengan kata lain, pembeli akun yang sebenarnya hanya diberikan akses Team Drive bisa sewaktu-waktu kehilangan data, apabila akun tersebut atau konten di dalamnya dihapus oleh Google.
Baca juga: Cara Berbagi Dokumen yang Disimpan di Google Drive
"Risikonya data berharga Anda akan hilang," imbuh Alfons, seraya mewanti-wanti agar publik tak mudah tergiur dengan harga murah yang dijajakan para oknum penjual online.
Sebab, menurut Alfons, pengelolaan sumber daya cloud seperti Google Drive membutuhkan biaya yang tidak sedikit, mulai dari membeli server, membayar biaya listrik, bandwidth, hingga manajemen aplikasi dan database pengguna.
Dia turut mengimbau para pemilik e-commerce untuk lebih teliti dalam mengontrol kegiatan transaksi, sehingga tidak disalahgunakan sebagai tempat untuk menjual produk yang melanggar ketentuan dan berpotensi merugikan konsumen.
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- Truk Apple Dirampok, Gadget Senilai Rp 94 Miliar Raib
- Vivo Perkenalkan Sistem Operasi OriginOS Berbasis Android
- Menyoal Akuisisi WhatsApp dan Instagram oleh Facebook pada 2014
- Game "Among Us" Bakal Kedatangan Peta Baru, Begini Bentuknya
- Instagram Rilis Buku Panduan Baru untuk Orangtua di Indonesia