Huawei Pastikan Smartphone dengan OS Harmony Meluncur Tahun Depan
- Sejak pertengahan tahun lalu, Huawei sesumbar tengah mempersiapkan sistem operasi HarmonyOS. Sistem operasi itu dibuat karena Huawei mendapat tekanan dari Pemerintah Amerika Serikat dan tidak lagi bisa menggunakan Google Mobile Services (GMS) di ponsel buatannya.
Cukup lama tidak terdengar, akhirnya Huawei mengumumkan akan merilis smartphone pertama berbasis HarmonyOS tahun depan. Kabar tersebut diungkapkan oleh CEO huawei, Richard Yu.
Ia juga mengatakan, smartphone berbasis HarmonyOS sejatinya sudah lama disiapkan. Richard beralasan karena masih bisa bekerja sama dengan Google - induk Android - perilisan ponsel HarmonyOS ditunda.
Sebelumnya, Huawei sempat beberapa kali membantah bahwa HarmonyOS akan menggantikan posisi Android. Namun kini, Richard optimistis bahwa HarmonyOS akan menjadi sistem operasi dunia di masa depan.
Untuk mempercepat pengembangan HarmonyOS, Huawei juga aktif mengembangkan Huawei Mobile Service (HMS). Pengembangan ekosistem HMS disebut-sebut menjadi prioritas utama Huawei saat ini dengan membuat departemen khusus.
Baca juga: OS Harmony Pengganti Android Diprediksi Salip Linux Tahun Ini
Tujuannya tak lain adalah untuk mengharmonisasi perangkat internet of things (IoT) Huawei. Sejak diperkenalkan ke publik, HarmonyOS digadang-gadang akan menggantikan Android untuk jajaran smartphone Huawei.
Huawei juga kini tengah menyiapkan peluncuran HarmonyOS versi terbaru dalam acara Huawei Developer Conference (HDC) 2020 yang akan berlangsung 10 September mendatang. Versi terbaru itu diberi nama HarmonyOS 2.0.
Bedanya dengan HarmonyOS 1.0 atau bersi lama, versi terbaru akan menjalankan beberapa perangkat. Sementara versi lama hanya bisa digunakan untuk perangkat televisi Huawei saja.
Selain smartphone, HarmonyOS 2.0 juga akan menjalankan perangkat lain seperti PC, smartwatch, smart speaker, tablet, hingga mobil.
Huawei juga telah mengumumkan HMS Core 5.0 yang memiliki kemampuan layanan di tujuh area, termasuk App Services, grafis, media, AI, perangkat pintar, dan sistem. Huawei kini menghadapi masalah baru, masih dari imbas aturan pemerintah AS.
Baca juga: Ini Dia Gadget Pertama Pengusung OS Harmony
Dalam revisi aturan terbaru, pemerintah AS semakin mempersempit ruang gerak Huawei untuk berbisnis dengan perusahaan AS, sekalipun lewat pihak ketiga. Huawei dilarang menggunakan teknologi dan software buatan perusahaan AS.
Aturan ini membuat bisnis semikonduktor Huawei berhenti. Beberapa waktu lalu, Richard mengumumkan bahwa produksi chipset Kirin akan ditutup 15 September 2020.
"Mulai 15 September dan seterusnya, prosesor flagship Kirin tidak bisa diproduksi. Chip dengan dukungan AI kami juga tidak bisa dibuat. Ini merupakan kerugian besar bagi kami," kata Yu, dihimpun KompasTekno dari My Fix Guide, Selasa (8/9/2020).
Ia mengatakan, Kirin 9000 kemungkinan akan menjadi generasi chipset Huawei Kirin terakhir. TSMC yang merupakan mitra bisnis semikonduktor Huawei, kabarnya harus bekerja keras demi memenuhi pemesanan terakhir Huawei.
TSMC memproduksi chip selama 24 jam tanpa henti agar bisa memenuhi pesanan Huawei sebelum tanggal 14 September. Setelah itu, TSMC tidak bisa menerima pemesanan baru dari Huawei.
Baca juga: CEO Huawei Sesumbar Harmony OS Bakal Saingi Apple iOS
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Akurasi Google Maps di Wilayah Jakarta Naik 22 Persen
- NFC di Vivo X50 Series Tak Hanya untuk Isi Saldo
- Xiaomi Luncurkan Poco X3, Pertama dengan Snapdragon 732G
- Diharuskan Bayar Pajak di Indonesia, Ini Kata Disney+ Hotstar
- Gangguan Internet saat "Lockdown" di Singapura Berbuah Denda Rp 6,5 Miliar