Pemerintah AS Perpanjang Larangan Dagang dengan Huawei hingga 2021

- Pemerintah AS mengeluarkan executive order berisi larangan dagang atas Huawei pada Mei tahun lalu karena raksasa China itu dipandang sebagai "ancaman terhadap keamanan nasional".
Perusahaan-perusahaan telkomunikasi AS pun tidak boleh menggunakan perlengkapan jaringan tertentu yang dibuat oleh Huawei. Selain Huawei, larangan serupa juga berlaku buat ZTE yang juga merupakan perusahaan asal China.
Baca juga: Ditinggal Google, Huawei Kehilangan Pendapatan Rp 196 Triliun
Pekan ini, Presiden AS Donald Trump menandatangani perpanjangan larangan tersebut selama setahun ke depan, hingga Mei 2021.
Segera setelah executive order diteken pada Mei tahun lalu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat memasukkan nama Huawei berikut 70 perusahaan afiliasinya ke dalam daftar hitam "Entity List". Huawei pun jadi tidak bisa memakai aplikasi dan layanan Google di ponselnya.
Pemerintah AS mengklaim bahwa perlengkapan telekomunikasi buatan Huawei mengandung risiko bagi keamanan nasional karena bisa dipakai untuk memata-matai oleh Pemerintah China. Huawei telah berkali-kali menampik tudingan ini.
Sementara itu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Kamis (14/5/2020), Departemen Perdagangan AS kabarnya akan kembali memperpanjang lisensi sementara yang memungkinkan perusahaan-perusahaan AS berbisnis dengan Huawei.
Baca juga: AS Kembali Perpanjang Izin Bisnis Huawei 90 Hari
Lisensi sementara yang akan berakhir pada Jumat besok ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak dari pelarangan dagang bagi perusahaan-perusahaan AS yang memakai produk-produk Huawei.
Selain pabrikan smartphone terbesar kedua di dunia, Huawei juga merupakan raksasa telekomunikasi yang menyediakan perangkat-perangkat jaringan 5G.
Terkini Lainnya
- Daftar Harga Netflix di Indonesia, Mulai Rp 54.000
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Intel Rilis 27 Prosesor VPro Generasi ke-10
- Tanda-tanda Google Play Music Bakal Disetop
- Tab di Google Chrome Kini Bisa Diwarnai dan Dikelompokkan
- Pasaran Ponsel 5G Dunia Didominasi Merek China
- Google Gandeng Operator Seluler Beri Kuota Data 30 GB Gratis untuk Guru