Beda dari MediaTek, Qualcomm Mengaku Tak Mengakali "Benchmark"
- Beberapa waktu lalu, MediaTek diduga mencurangi skor benchmark sejumlah ponsel yang ditenagai chip bikinannya lewat sebuah system file dalam firmware perangkat.
Situs teknologi Anandtech menemukan bahwa di dalam file tersebut terdapat serangkaian kode yang bisa mengakali benchmark, dengan memicu kinerja ponsel untuk membuat skor lebih tinggi dibanding keadaan normal.
Praktik seperti ini disebut dengan whitelisting, di mana sejumlah aplikasi seperti benchmark sengaja diizinkan oleh sistem untuk memicu kinerja ponsel. Akibatnya, performa perangkat terkesan tinggi dalam pengujian, tapi tak tercermin dalam penggunaan sehari-hari.
Baca juga: MediaTek Diduga Curangi Skor Benchmark
MediaTek pun sempat menanggapi tuduhan tersebut dengan mengeluarkan pernyataan bahwa "whitelisting" - atau diistilahkan sebagai "sports mode" di ponsel berbasis MediaTek- merupakan praktik lumrah yang banyak dilakukan oleh pemain lain di industri chip.
"Banyak brand merancang perangkatnya agar berjalan sekencang mungkin saat uji benchmark sedang berjalan untuk menunjukkan kinerja penuh dari sebuah chipset," bunyi potongan penyataan dari MediaTek.
We knew cheating in the mobile space never completely stopped - however we never expected SoC vendors to actually facilitate such mechanisms. We discovered some worrying behaviour from MediaTek affecting devices from a lot of vendors:# pic.twitter.com/PURj0FYfqK
— AnandTech (@anandtech) April 8, 2020
"Kalau saja mereka (Anandtech) menilik perangkat lain, mereka akan melihat, seperti juga kami, bahwa kompetitor kunci kami juga memiliki chip yang beroperasi dengan cara sama persis -yang dianggap Anandtech sebagai kecurangan," tuding MediaTek.
Tidak akal-akalan
MediaTek sendiri tidak menyebutkan secara jelas soal siapa persisnya "kompetitor kunci" dalam industri yang menurut mereka turut melakukan whitelisting serupa.
Meski demikin, Qualcomm belakangan merasa perlu untuk mengeluarkan pernyataan sanggahan terhadap "tudingan" tersebut. Pabrikan chip Snapdragon itu menegaskan bahwa pihaknya tak melakukan akal-akalan benchmark untuk mendongkrak skor.
"Whitelisting mengacu pada teknik mencantumkan sejumlah aplikasi demi meningkatkan performa ponsel," ujar pihak Qualcomm sebagaimana dikutip KompasTekno dari Android Authority, Kamis (16/4/2020).
"Praktik whitelisting ini umumnya dianggap sebagai tindakan kecurangan di industri karena melenceng dari tujuan benchmark untuk mencerminkan kinerja sehari-hari. Qualcomm tidak melakukan praktik whitelist," sebut perusahaan itu.
Whitelisting hanya meningkatkan kinerja perangkat saat menjalankan aplikasi semacam benchmark. Sementara, peningkatan performa serupa tidak terjadi di aplikasi lain di luar whitelist.
Baca juga: Ketahuan Curang, Huawei Buka Akses ke “Mode Rahasia”
Sebelumnya, situs Anandtech, yang menemukan kecurangan dengan melakukan pengujian terhadap beberapa perangkat berbasis chip MediaTek, mengatakan bahwa pabrikan itu memasukan beberapa aplikasi benchmark populer ke dalam whitelist.
Aplikasi-aplikasi ini termasuk Androbench, PC Mark, Antutu, dan Geekbench. ketika beberapa ponsel MediaTek yang diuji coba AnandTech mendeteksi aplikasi whitelist sedang berjalan, maka sistem akan digenjot sehingga melampaui batas normal dalam penggunaan harian.
Terkini Lainnya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- TV QLED 8K Terbaru Samsung Meluncur dengan Layar "Infinity"
- iPhone SE 2016 Vs iPhone SE 2020, Apa Saja Bedanya?
- Apple Jual Seperangkat Roda Mac Pro Seharga iPhone 11
- Google Sediakan Tempat Khusus Aplikasi Edukasi Anak di Play Store
- iPhone SE 2020 Datang, iPhone 8 dan 8 Plus Menghilang