Kapasitas Produksi Xiaomi di China Berangsur Pulih

- Persebaran virus Covid-19 yang semakin meluas tak hanya berdampak pada sektor kesehatan. Industri teknologi pun turut terkena dampak.
Bahkan, sejumlah pelaku industri teknologi memprediksi bahwa jumlah penjualan dan pendapatan mereka akan menurun sebagai imbas dari pandemi ini.
Xiaomi pun demikian. Perusahaan asal China ini juga memprediksi adanya penurunan kuantitas penjualan selama beberapa bulan ke belakang.
Namun, meski sempat tumbang, kondisi Xiaomi kini mulai berangsur pulih. Menurut pihak Xiaomi, hal tersebut terlihat dari jumlah pendapatan yang di atas perkiraan sebelumnya.
Ini menandakan, bahwa 80 hingga 90 kapasitas produksinya di China telah kembali pulih setelah pemerintah China mencabut kebijakan lockdown di sejumlah wilayah.
"Proses produksi sempat terpengaruh namun sekarang telah kembali pulih," tutur President Xiaomi, Wang Xiang.
Tak hanya kembali mengoperasikan pabrik, Xiaomi juga turut membuka lebih dari 1.800 toko retail yang sebelumnya tutup karena virus corona pada pekan lalu.
Baca juga: Rupiah Melemah, Xiaomi Jaga Harga Ponsel Tetap Normal
Sebelumnya, penjualan smartphone di China pada bulan Februari 2020 disebut mengalami penurunan sebesar 54,7 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Menurut laporan Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China (CAICT), pada Februari 2019, total penjualan ponsel di China mencapai 14 juta unit, sementara pada Februari tahun ini hanya mencapai 6,34 juta unit.
Angka tersebut merupakan yang terendah sejak Februari 2012, tahun di mana CAICT mulai mempublikasikan datanya.
Dirangkum KompasTekno dari Reuters, Kamis (2/4/2020) penurunan terbesar dialami oleh para pabrikan ponsel Android yang kebanyakan merupakan vendor asal China seperti Huawei dan Xiaomi.
Baca juga: Xiaomi Salip Huawei di Tengah Lesunya Pasaran Smartphone Dunia
Penjualan smartphone mereka secara kolektif terpangkas dari 12,72 juta unit pada Februari 2019 menjadi 5,85 juta unit di Februari 2020.
Lesunya penjualan ponsel di China karena wabah virus corona sebelumnya sudah diprediksi oleh firma riset IDC dan Canalys, yang mengataan angka pengiriman smartphone akan turun sekitar 40 persen pada kuartal pertama 2020.
Terkini Lainnya
- HP Android Honor Power Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 8.000 mAh
- Ketika HP dan Laptop "Dibebaskan" Trump tapi Tetap Mahal di Indonesia
- Mark Zuckerberg Terancam Kehilangan Instagram dan WhatsApp
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Elon Musk Dulu Ejek Bentuk Roket yang Bawa Katy Perry ke Luar Angkasa
- Pasar Ponsel Dunia Tumbuh Awal 2025 berkat Ponsel Samsung dan Apple Ini
- Ini Kelebihan dan Kekurangan e-SIM Dibanding Kartu SIM Seluler Fisik
- iPhone XS Masih Layak Dibeli Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Google Luncurkan Ironwood, Chip AI untuk Inferensi Skala Besar
- Spesifikasi dan Harga iPhone 16 Pro Max Max di Indonesia, mulai Rp 22 Juta
- Samsung Ajak Konsumen Jajal Langsung Galaxy A56 5G dan A36 5G di "Awesome Space"
- Cara Aktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone
- Tidak Ada Batas Waktu, Ini Cara Login dan Aktivasi MFA ASN
- HP Poco F7 Ultra dan F7 Pro Resmi di Indonesia, Harga Termurah Rp 7 Jutaan
- Link Download dan Cara Instal Safe Exam Browser buat Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025
- Tanda-tanda Kehadiran iPhone 9 dalam Waktu Dekat
- Ponsel 5G dengan Keyboard Fisik Meluncur, Harga Rp 14 Juta
- Dicaplok Apple, Aplikasi Cuaca Dark Sky Menghilang dari Android
- Huawei P40 Pro Sabet Gelar Ponsel Berkamera Terbaik dari DxOMark
- Satu Akun WhatsApp Akan Bisa Dipakai di Banyak Perangkat