Jadwal Rilis Game Bisa Tertunda gara-gara Virus Corona

- Merebaknya wabah virus corona di China ikut berdampak pada industri teknologi, termasuk game. Analis firma riset Jefferies, Ken Rumph, memperkirakan jadwal rilis aneka game bisa tertunda kalau gangguan karena virus corona berlangsung terlalu lama.
Menurut dia, apabila penutupan pabrik dan bisnis karena wabah hanya berlangsung dalam hitungan minggu, para developer game mungkin masih bisa mengejar jadwal. Lain halnya kalau disrupsi virus corona mencapai berbulan-bulan.
Baca juga: Peluncuran Xiaomi Mi 10 Ditunda dan Hanya Lewat Streaming Akibat Corona
"Kalau shutdown (penutupan) berlangsung lebih dari sebulan, jadwal game bisa tertunda. Konsol baru juga kemungkinan mengalami kesulitan pasokan karena gangguan yang lama, menjelang peluncuran mereka di akhir 2020," ujar Rumph.
Dalam rangka meminimalisir penyebaran virus corona, pemerintah China memang memberlakukan penutupan pabrik-pabrik dan kegiatan bisnis hingga setidaknya 10 Februari besok.
Padahal, China memegang peranan penting dalam industri game dunia lantaran para developer Barat seperti Activision Blizzard, Electronic Arts, dan Ubisoft banyak bergantung pada negeri ini untuk art creation.
Hingga setengah keperluan art creation game dipasok oleh China, menurut estimasi Jefferies. Selain itu, China juga merupakan pusat manufaktur untuk hardware game serta aneka komponen, di samping ponsel.
"Saya pikir seluruh rantai pasokan dari barang-barang manufaktur akan terdampak," ujar Lisa Cosmas Hanson, presiden perusahaan konsultasi game Niko Partners, dihimpun KompasTekno dari South China Morning Post, Minggu (9/2/2020).
Sejumlah turnamen eSports juga telah ditunda dengan dihentikan di tengah jalan karena kekhawatiran terkait wabah Corona.
Baca juga: Dua Kompetisi Game Ditunda Gara-gara Wabah Virus Corona
Di sisi lain, jumlah pemain dan pendapatan game online di China mendadak naik karena banyak orang terpaksa berdiam diri di rumah untuk mengurangi risiko tertular virus corona.
Server game online Peacekeeper Elite -versi China dari PUBG Mobile- misalnya, sempat tumbang karena diserbu pemain saat libur Imlek. Di waktu yang sama, game Honour of Kings mencatat rekor pendapatan sebesar 2 miliar yuan atau sekitar Rp 3,9 triliun.
Terkini Lainnya
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- Lagu "Bayar Bayar Bayar" Band Sukatani Menghilang dari Spotify dkk
- Menjajal Huawei MatePad Pro 13.2, Tablet Tipis yang Siap Rilis di Indonesia
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 14 dan SE 2022 Pensiun
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- 50 Istilah Asing Teknologi dalam Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui, Ada Galat dan Diska Lepas
- Smartwatch Oppo Watch X2 Meluncur dengan Dual GPS dan Fitur Kesehatan Canggih