Alasan Trio iPhone 11 Laris Manis di Indonesia
JAKARTA, - Erajaya Group, selaku perusahaan yang menaungi sejumlah toko resmi Apple Premium Reseller (APR), menyebutkan bahwa permintaan konsumen terhadap iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max di Indonesia sangat tinggi.
Bahkan, stok ketiga model iPhone 11 sempat habis sekitar dua minggu setelah resmi diluncurkan pada 6 Desember lalu dan penjualannya di Indonesia disebut meningkat beberapa kali lipat dibanding iPhone versi sebelumnya.
Menurut Director Marketing and Communications Erajaya Group Djatmiko Wardoyo, hal ini bisa terjadi lantaran ada tiga faktor yang memengaruhi tingginya permintaan dan penjualan trio iPhone 11 di Tanah Air.
Faktor pertama, menurut Djatmiko, adalah jangka waktu (time frame).
Pria yang akrab disapa Koko itu mengatakan bahwa semakin pendek jangka waktu peluncuran iPhone global dengan peluncuran iPhone di Indonesia, maka hype-nya juga bakal semakin bagus.
"Peluncuran (iPhone) di Indonesia sekarang semakin maju, dari 22 Desember (iPhone X), 14 Desember (iPhone XS), dan 6 Desember (iPhone 11)," ujar Djatmiko kepada KompasTekno di Mal Central Park, Jakarta Barat, Selasa (28/1/2020).
Kemudian, faktor kedua berasal dari metode baru bernama Registration of Interest (ROI).
Baca juga: Apple Jual iPhone XS dan XS Max Hasil Rekondisi, Berapa Harganya?
Diketahui, ROI adalah metode yang digelar Erajaya Group pada 22 November lalu (sebelum trio iPhone 11 meluncur) untuk melihat seberapa besar animo masyarakat terkait trio iPhone 11.
Menariknya, metode ROI ini ternyata diklaim mampu menggaet belasan ribu peminat trio iPhone 11, di mana sekitar 40 persennya memutuskan untuk membeli salah satu dari tiga model ponsel tersebut.
Lalu, faktor terakhir berasal dari banyaknya pilihan metode pembayaran atau cicilan yang ditawarkan bank terkait trio iPhone 11, beserta promonya yang menguntungkan pembeli.
"Semua bank kami rangkul sampai pada suatu titik mereka memberikan cashback. Kami juga mendapat ribuan kuota (untuk promo) dari bank," jelas Djatmiko.
Baca juga: Erajaya Diskon Produk dan Aksesori Apple di Pameran iBoxing Week
Selain ketiga faktor tadi, Djatmiko menjelaskan bahwa ada satu faktor lagi yang kemungkinan memengaruhi penjualan trio iPhone 11, yakni pemblokiran ponsel black market (BM) via IMEI.
Menurut Djatmiko, regulasi tersebut membuat para pembeli berpikir ulang untuk membeli iPhone di luar negeri. Sebab, para pembeli merasa takut ponsel yang sudah dibeli dengan harga mahal justru malah diblokir.
Djatmiko pun berharap Apple juga memperpendek jarak antara peluncuran iPhone secara global dengan di Tanah Air.
"Mereka (Apple) seharusnya lebih paham, kalau di Indonesia sebenarnya pasarnya bisa jauh lebih besar kalau masukan dari kita tadi bisa dilakukan. Lebih cepat, lebih bagus," pungkas Djatmiko.
Terkini Lainnya
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- YouTuber iShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Cara Mengatasi Airdrop Menunggu Terus Menerus dan Tidak Bisa Menerima Data di iPhone
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia