Pekerjaan "Data Cleaning" Diprediksi Akan Marak di Indonesia pada 2020
JAKARTA, - Pembelajaran mesin berbasis awan, atau biasa disebut machine learning, diprediksi bakal menjadi tren industri beberapa tahun ke depan.
Namun, sebelum sampai ke sana, ada satu pekerjaan di bidang Teknologi Informasi (TI) yang ditaksir akan sangat dibutuhkan di Indonesia dalam waktu dekat.
Hal ini disampaikan oleh CEO platform pembelajaran bahasa pemrograman online Decoding, Narena Wicaksono di momen peluncuran ALE Geek Battle di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
"Sebagai transisi ke sana (machine learning) sebenarnya ada istilahnya pekerjaan 'data cleansing'," kata Narenda kepada KompasTekno.
Baca juga: Google Buka Kursus Machine Learning Gratis untuk Developer Indonesia
Narena menjelaskan, data cleansing merupakan skill atau kemampuan di bidang TI yang tugasnya membersihkan sekaligus merapikan data-data di dalam sistem yang struktur datanya masih berantakan.
Pekerjaan ini menurut Narenda bakal sangat dibutuhkan di tahun 2020. "Karena data cleansing ini nanti yang akan menentukkan jadi basis data supaya machine learning itu bisa bergerak," katanya.
Di Indonesia masih belum rapi
Narena melanjutkan, di Indonesia sendiri masih banyak data yang tersebar di mana-mana dan tidak tersusun rapi.
Di pemerintahan, misalnya, Narenda menyebut masih banyak data di institusi yang terpisah-pisah dan belum terstruktur.
Nah, data yang "berserakan" ini kemudian harus dirapikan dan disusun lewat data cleansing agar nantinya bisa dimanfaatkan dengan mudah melalui machine learning.
Baca juga: Dapat Modal dari Google, Go-Jek Eksplorasi AI dan Machine Learning
"Kebutuhan akan data cleansing ini akan jadi mandatory sebelum kita masuk ke machine learning," tutur Narenda. Ia tidak menyebutkan data seperti apa yang kemungkinan bakal dirapikan oleh data cleansing ini.
Namun, terlepas dari itu, Narenda yakin bahwa machine learning memang akan menjadi standar dalam menyongsong era industri dan ekonomi digital.
"Ke depan, saya yakin machine learning bakal jadi mandatory. Karena itu akan meningkatkan competitive advantage semua perusahaan," pungkasnya.
Terkini Lainnya
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Ini Sebab Bali Jadi Tempat Peluncuran Global Oppo Find X8
- Telkomsel Dukung Industri Game Nasional lewat Keikutsertaan di MPL ID S14
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya