cpu-data.info

- Salah satu pengguna Galaxy S10 melaporkan adanya bug atau celah keamanan di sensor pemindai sidik jari ponselnya. Ia adalah Lisa Neilson, yang mengaku pemindai sidik jari Galaxy S10 miliknya bisa dibobol oleh sidik jari yang tidak didaftarkan.

Kerentanan itu muncul setelah memasang pelindung layar slikon murah yang baru dibelinya. Setelah pelindung silikon tersebut dipasang, ia baru menyadari bahwa jari kirinya bisa membuka pemindai sidik jari ultra-sonic tersebut. Begitu pula sidik jari suaminya.

Padahal, ia hanya mendaftarkan sidik jari sebelah kanan. Ia pun segera melapor ke pihak Samsung tentang kerentanan keamanan tersebut. Samsung pun segera menelusuri dan menanggapi masalah tersebut.

"Masalah ini membuat sensor pemindai sidik jari ultra-sonic bisa dibuka setelah menganggap pola tiga dimensi yang muncul di pelindung layar silikon tertentu sebagai sidik jari penggua," jelas Samsung.

Pelindung silikon berharga murah kemungkinan memiki titik-titik matrik yang tidak tertempel di layar ponsel. Hal ini membuat pemindai sidik jari ultra-sonic mengalami malfungsi.

Kemungkinan yang terjadi adalah pola dari silikon tersebutlah yang terdaftar di sensor ultrasonic, bukan sidik jari asli pengguna. Dengan begitu, jari siapapun akan lebih mudah membuka kunci layar.

Baca juga: Diperbarui, Galaxy S10 Dapat Fitur-fitur Galaxy Note 10

"Untuk mencegah isu yang sama, kami menyarankan pengguna Galaxy Note 10, Note 10 Plus, S10, S10 Plus, dan S10 Plus 5G yang menggunaan pelindung semacam itu untuk mencopotnya, kemudian menghapus daftar sidik jari yang lama dan membuat yang baru," tulis Samsung.

Vendor Korea Selatan ini berjanji akan menggulirkan pembaruan software ke lini perangkat tersebut minggu depan, dihimpun dari GSM Arena, Minggu (20/10/2019). Pembaruan ini nantinya akan memungkinkan pengguna untuk tetap menggunakan pelindung layar, namun tidak saat mendaftarkan sidik jari.

Baca juga: Video: Tutorial Cara Menggunakan S Pen di Galaxy Note 10