Pasar Laptop Diprediksi Menggeliat Pada Kuartal II/2019

- Beberapa pabrikan laptop ODM (original design manufacturer) di Taiwan memprediksi ada pertumbuhan pengapalan laptop pada kuartal II-2019 setelah pengapalan laptop sempat loyo pada bulan April lalu.
Bulan Juni diharapkan menjadi momentum pertumbuhan pengapalan yang akan berlanjut hingga paruh kedua tahun 2019. Ekspektasi ini bukan tanpa sebab.
Janji produsen chip Intel untuk memasok prosesor entry-level menjadi harapannya. Lesunya pengapalan laptop disebut berakar dari ketersediaan prosesor. Para pabrikan mengeluhkan kurangnya pasokan CPU Intel sejak pertengahan 2018.
Menurut salah satu sumber, pasokan CPU yang masih tersedia saat ini di bawah 5 persen dari permintaan pasar, termasuk prosesor Intel Core i7 dan model di bawahnya, demikian dilansir KompasTekno dari Digitimes, Selasa (14/5/2019).
Baca juga: Permintaan Tinggi, Intel Kekurangan Stok Prosesor
Salah satu produsen laptop, Compal Electonics disebut mengalami penurunan pengapalan sebesar 7,69 persen, dari 4,2 juta unit di bulan sebelumnya menjadi hanya 3,9 juta unit pada bulan April 2019.
Menurut pihak Compal, ada beberapa perusahaan yang memesan CPU lebih awal sesuai yang dibutuhkan, dan ada juga yang beralih ke AMD untuk memenuhi target dari perusahaan.
Compal memprediksi pengapalan laptop akan meningkat 20 persen secara berurutan hingga kuartal II/2019. Estimasi ini lebih tinggi dari pada perkiraan industri yang hanya akan meningkat 15 persen.
Vendor lain yakni Quanta pun bernasib sama. Quanta mengalami penurunan pengapalan laptop ODM pada bulan April lalu dari 2,8 juta unit menjadi 2,2 juta unit atau sebesar 21,43 persen.
Kendati demikian, Quanta juga mengharapkan pengapalan laptop akan meningkat dua kali lipat pada kuartal II/2019, dibanding kuartal sebelumnya, setelah pasokan CPU mulai lancar.
Pabrikan yang juga memasok perangkat keras untuk Apple, Dell, dan HP itu juga berharap pengiriman server cloud akan berlanjut pada 2019, dan akan tumbuh 15-20 persen.
Quanta melaporkan bahwa laptop menyumbang kurang dari 50 persen dari total penjualannya selama 2018.
Baca juga: Apple Geser Asus di Pasar Notebook Global
Sementara sektor lain seperti server cloud dan arloji pintar, Apple menyumbang 40 persen. Sisanya, diisi oleh pengapalan mesin pengendali (ECU) untuk kemudi otomatis.
Hal yang sama juga dirasakan Inventec yang mengalami penurunan dari 1,5 juta unit menjadi 1,4 juta unit pada bulan April.
Pabrikan lain seperti Wistron pun hanya mengirimkan 1,1 juta unit laptop pada April 2019, turun 21,43 persen dari bulan sebelumnya. Menurut Wistron, secara keseluruhan, pengiriman laptop diperkirakan akan stagnan pada tahun 2019.
Terkini Lainnya
- Hands-on Samsung Galaxy A26 5G, HP Rp 3 Jutaan dengan Desain Elegan
- Harga iPhone XS dan XS Max Second Terbaru April 2025, Mulai Rp 4 Jutaan
- Daftar HP yang Support E-SIM XL buat Migrasi Kartu SIM
- Cara Mengatasi Gagal Aktivasi MFA ASN Digital karena Invalid Authenticator Code
- Cara Beli E-SIM Indosat dan Mengaktifkannya
- 75 Twibbon Paskah 2025 untuk Rayakan Kebangkitan Yesus Kristus
- Infinix Note 50s 5G Plus Meluncur, Smartphone dengan Casing Unik yang Wangi
- Jadwal MPL S15 Hari Ini, "Derby Klasik" RRQ Hoshi Vs Evos Glory Sore Ini
- Tablet Motorola Moto Pad 60 Pro dan Laptop Moto Book 60 Meluncur, Daya Tahan Jadi Unggulan
- WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Orang Lain Tak Bisa Simpan Foto dan Video Kita
- Ini Perkiraan Harga iPhone Lipat Pertama
- 7 Penyebab Battery Health iPhone Turun Drastis yang Perlu Diketahui
- Google Tiru Fitur Browser Samsung Ini untuk di Chrome
- Cara Beli E-SIM Tri, Harga, dan Aktivasinya
- 2 Cara Mengaktifkan E-SIM XL dengan Mudah dan Praktis