cpu-data.info

Penjualan Ponsel "Gaming" Asus ROG Phone di Indonesia Tertunda

Asus ROG Phone dengan aksesoris joystick tambahan.
Lihat Foto

JAKARTA,  - Para penggemar game di Tanah Air yang meminati Asus ROG Phone harus menunggu lebih lama sebelum bisa membeli ponsel gaming tersebut.

Pasalnya, penjualan ROG Phone di Indonesia tertunda hingga bulan depan, meleset dari jadwal sebelumnya, yakni pada Januari 2019, yang dijanjikan saat acara peluncuran Desember 2018 lalu.

Hal itu diungkapkan oleh Regional Director Asus Southeast Asia, Jimmy Lin saat ditemui KompasTekno usai acara peluncuran laptop Asus seri Zenbook di Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Jimmy mengatakan, penjualan terpaksa ditunda lantaran pihaknya masih belum memenuhi persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30 persen untuk ponsel ROG Phone.

"Kami mengalami sedikit kendala TKDN, terkait penggunaan jalur software untuk memenuhi persyaratan. Mungkin penjualan ROG Phone baru dimulai pada Februari," ujar Lin.

Baca juga: Rasanya Main Game dengan Ponsel Asus ROG dalam 3 Mode

ROG Phone sendiri merupakan ponsel gaming yang ditenagai chip Snapdragon 845, RAM 8 GB, serta kapasitas media internal 128 GB atau 512 GB.

Dalam acara peluncurannya di Jakarta pada 11 Desember 2018 lalu, pihak Asus mengatakan versi 128 GB bakal dijual harga Rp 12,9 juta di Indonesia. Sementara, Asus ROG Phone varian 512 GB dijual dengan harga Rp 14,9 juta di Indonesia. Asus sendiri mulai menjual ponsel ROG Phone itu secara global pada Oktober 2018 lalu.

Selain ROG phone, Asus sebelumnya juga sempat menunda penjualan ponsel ZenFone 5 dan ZenFone 5Z di Indonesia, juga disebabkan oleh masalah TKDN.

Selain unit ROG Phone, Lin juga mengutarakan niat Asus Indonesia menjual aksesori-aksesori pendamping ponsel gaming tersebut, seperti gamepad, docking untuk desktop, dan pendingin.

Baca juga: Asus Buka-bukaan soal Peluncuran dan TKDN ROG Phone di Indonesia

Namun, dia mengatakan tak semua aksesori bakal dijual di Indonesia. Aksesori WiGiG untuk koneksi nirkabel ke televisi disebutnya tidak akan dipasarkan di Indonesia, karena tak sesuai dengan ketentuan frekuensi wireless setempat.

"Kami juga mempertimbangkan pemasaran versi bundling dengan koper berisi aksesori, mungkin sebagai limited edition. Untuk sementara, fokus kami adalah memenuhi persyaratan TKDN," pungkas Lin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat