Microsoft Umumkan Investasi ke Grab
- Microsoft mengucurkan dana investasi ke perusahaan ride-hailing yang bermarkas di Singapura, Grab. Kedua perusahaan tersebut akan bekerja sama dalam proyek teknologi ke depannya, termasuk big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
"Kerja sama ini menjadi penanda kolaborasi yang dalam dengan Microsoft untuk mengatur proyek teknologi, termasuk big data dan AI, yang akan mengubah layanan setiap harinya dan menjadi solusi mobile di Asia Tenggara,"papar Ming Maa, Presiden Grab.
Bersama Microsoft, Grab mengatakan akan mengembangkan teknologi pengenal wajah secara mobile (facial recognition), image recognition, dan computer vision untuk meningkatkan pengalaman layanan, terutama dalam menjemput penumpang.
Dengan demikian, ketika calon penumpang ingin memesan Grab, cukup mengambil foto dari lokasi penjemputan mereka, kemudian akan ditransfer ke alamat sebenarnya untuk diberikan ke mitra pengemudi yang menerima pemesanan.
Perjanjian Grab dan Microsoft yang akan berlangsung selama lima tahun ini juga menyepakati adopsi Microsoft Azure sebagai platform komputasi awan untuk menggunakannya sebagai tool analitik data, dan layanan pendeteksi penipuan.
Baca juga: Singapura Denda Uber dan Grab Rp 141 Miliar
"Kami senang bekerja sama untuk mentransformasi pengalaman konsumen sekaligus meningkatkan layanan digital untuk jutaan pengguna yang mengandalkan Grab," jelas Peggy Johnson, Wakil Presiden Eksekutif Microsoft.
Namun, dilansir KompasTekno dari Cnet, Selasa (9/10/2018), baik pihak Grab maupun Microsoft enggan memberikan detail nilai kesepakatan.
Target 45 triliun
Grab menargetkan dana investasi sebesar 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 45,7 triliun) hingga akhir tahun ini. Kabarnya, Grab telah mengumpulkan dana 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 30,4 triliun).
Pekan lalu, Softbank Group Corp masuk sebagai jajaran penyokong dana Grab dengan nilai investasi sebesar 500 juta dollar AS (sekitar Rp 7,6 triliun). Sumber dalam mengatakan jika Grab akan fokus memburu perusahaan strategis dan keuangan di sisa waktu pencarian dana tahun ini.
Selain SoftBank Group Corp, keseluruhan dana investasi Grab disokong oleh Toyota Motor Corp dan perusahaan keuangan, termasuk Vulcan Capital, firma modal yang didirikan co-founder Microsoft, Paul Allen.
Saat ini, Grab telah menguasai bisnis ride-hailing di total 235 kota di delapan negara dalam kurun waktu enam tahun terakhir.
Baca juga: Go-Jek Dikabarkan Segera Beroperasi di Singapura Tanpa Ojek
Kabar investasi ini akan semakin membuat kompetisi bisnis ride-hailing di Asia tenggara antara Grab dan Go-Jek semakin ketat.
Baru-baru ini, Go-Jek telah merambah negara lain di luar Indonesia yakni Vietnam, dan kabarnya akan disusul Singapura, yang notabene adalah markas Grab.
Terkini Lainnya
- Cara Pakai Rumus UPPER, LOWER, dan PROPER di Microsoft Excel
- Indonesia Lolos Grand Final PUBG Mobile PMGC 2024, Satu Wakil Tersisa
- 6 Tips Ampuh biar Baterai HP Cepat Terisi Penuh
- Sharp Rilis Deretan Speaker Baru di Indonesia, Harga mulai Rp 2 Jutaan
- Telkomsel Pakai Hyper AI untuk Optimalisasi Jaringan saat Pilkada Serentak 27 November
- Operator Seluler Tagih Janji Komdigi
- Tolak Rp 1,5 Triliun Apple, Pemerintah Bandingkan Investasi di Vietnam dan Indonesia
- Instagram Rilis Fitur Berbagi Lokasi Mirip WhatsApp
- Mengapa Pemerintah Indonesia Sebut Apple Tidak Adil?
- Ada Notifikasi “This Site Uses Cookies” Setiap Buka Web, Apa Artinya?
- Tablet Oppo Pad 3 Resmi, Ditenagai Chip Mediatek Dimensity 8350
- Ini 4 Alasan Pemerintah RI Tolak Investasi Apple untuk Buka Blokir iPhone 16
- Resmi, Pemerintah RI Tolak Rp 1,5 Triliun Apple untuk Cabut Blokir iPhone 16
- Chipset Mediatek Dimensity 8350 Resmi, Debut StarSpeed Engine Gantikan HyperEngine
- Oppo Reno 13 dan Reno 13 Pro Resmi dengan Chip Dimensity 8350