Selain Path, Ini Tiga Jejaring Sosial yang Membuat Anda Bernostalgia..
- Saat Path mengumumkan akan menghentikan layanan, seluruh pengguna jejaring sosial tersebut merasa kaget. Tidak banyak orang yang menyangka bahwa Path benar-benar tak lagi bisa digunakan pada 18 Oktober mendatang.
Path sendiri sudah menemani pengguna jejaring sosial sejak 2010. Saat itu, Path menghadirkan kesegaran dengan berbagai fitur andalan.
Bagi pengguna yang menginginkan jejaring sosial yang lebih personal, Path dianggap memberikan jawaban. Mereka dapat berbagi foto, pamer lokasi, atau menginformasikan buku yang dibaca hingga musik yang didengarkan kepada teman-temannya.
Namun, jika Path benar-benar hilang dan tak bisa lagi digunakan, tentu penggunanya hanya dapat bernostalgia.
Selain Path, masih ada beberapa jejaring sosial yang bisa membuat kita bisa bernostalgia sejenak. Sebagian di antaranya sudah tidak lagi aktif. Ada juga yang masih aktif namun jarang digunakan.
Berikut daftarnya
1. Friendster
Bisa jadi Friendster merupakan jejaring sosial pertama yang kita kenal dan gunakan. Jejaring sosial yang banyak dikenal dengan sebutan FS ini kali pertama meluncur pada 22 Maret 2002.
FS dikenal sebagai jejaring sosial pertama yang memiliki basis pengguna di negara berbahasa Inggris, kemudian menyebar ke Asia.
Pada awalnya, FS dikenal dengan layanan yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan saling menuliskan testimonial atau pesan.
Kemudian, Friendster mengembangkan layanan berupa blog. Pengguna bisa menggunakan jejaring sosial ini layaknya situs blog seperti Wordpress atau Tumblr.
Dilansir dari TechCrunch, pada 2009 jejaring sosial Friendster akhirnya resmi dijual ke sebuah perusahaan Malaysia, MOL Global Pte Ltd. Ini merupakan bagian dari MOL AccessPortal Berhad yang merupakan penyedia solusi pembayaran online terbesar di Malaysia.
Pemilik saham terbesar MOL adalah Tan Sri Vincent Tan, Chairman dan CEO Berjaya Corporation Berhad. Konglomerasi Negeri Jiran tersebut punya pendapatan tahunan 1,8 miliar dollar AS. Dalam akuisisi ini, MOL akan mengambil alih 100 persen kepemilikan Friendster.
MOL mengintegrasikan layanan jejaring sosial online tersebut dengan jaringan ritel online-nya untuk menggarap pasar komunitas pengguna khususnya di Asia.
Namun, pada 2011, perusahaan ini mengalihkan dirinya menjadi situs permainan sosial dan menghapus layanan jejaring sosial dan blog. Situs baru ini fokus kepada akses hiburan dan kesenangan.
Terkini Lainnya
- Arti Kata "Delulu" Bahasa Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Membuat Data Link WhatsApp di Microsoft Excel, Mudah dan Cepat
- APK Bukan Singkatan dari “Aplikasi”, Begini Arti Sebenarnya
- Intel Dituntut Karena Prosesornya Bikin PC Sering Error
- 7 Tips Tetap Sehat Meski Seharian Duduk di Depan Komputer
- Pembuat Gorilla Glass Corning Dituduh Monopoli Pasar
- 50 Link Twibbon Hari Pahlawan 2024 Tanggal 10 November
- 4 Jenis Blockchain dan Manfaatnya yang Perlu Diketahui
- Game Battleroyale "PUBG: Battlegrounds" Dibuat Spin-off, Jadi 5 Lawan 5
- 5 Tips Pilih Laptop Ideal untuk Kreator Konten
- 5 Cara Mengosongkan Penyimpanan Google Drive yang Penuh, Mudah dan Praktis
- Perbedaan Spesifikasi Infinix Hot 50 Vs Infinix Hot 50 5G
- Apa Itu Aplikasi Launcher di HP Android?
- Mesin Cuci Samsung Bespoke AI Laundry Combo Sudah Bisa Dipesan di Indonesia
- Samsung Galaxy Ring: Spesifikasi, Fitur, dan Harganya di Indonesia