Salah Langkah dan Ingkari Konsep, Alasan Path Tak Lagi Berkembang
JAKARTA, – Jejaring sosial Path secara resmi menyatakan layanannya akan segera dihentikan dalam waktu dekat. Pernyataan ini disampaikan Path melalui laman juga akun resmi Twitter miliknya.
"The Last Good Bye!"
Menanggapi hal itu, para pengguna Path yang masih tersisa mendadak bernostalgia dengan kenangan saat kerap berbagi aktivitas di jejaring sosial yang identik dengan warna merah itu.
Ada yang membagikan tangkapan layar beberapa momen berharga di Path ke fitur berbagi cerita Instagram.
Ada pula yang ramai-ramai mengucapkan terima kasih melalui tagar #terimakasihPath di Twitter. Animo itu terbilang besar hingga membuat tagar tersebut menjadi posisi pertama trending topic Twitter Indonesia.
Baca juga: Tahapan Penutupan Path, dari Penarikan Aplikasi hingga Berhenti Total
Mengingkari konsep
Melihat fenomena tutupnya Path ini, pengamat media sosial, Nukman Luthfie, menyebut ini sebagai kesalahan Path di masa lalu.
"Kesalahan dia mengingkari konsepnya sendiri," kata Nukman melalui sambungan telepon Senin (17/9/2018) malam.
Path menambah kuota lingkar pertemanan yang semula hanya sejumlah 150 menjadi 500 akun. Penambahan ini dikarenakan adanya tekanan dari pengguna Indonesia untuk memperbesar kuota pertemanan.
Wajar saja, karena pengguna Path terbesar ada di Indonesia.
Baca juga: Path Akan Tutup Layanan, Ini 7 Fakta tentang Jejaring Sosial Itu..
Path menambah kuota lingkar pertemanan yang semula hanya sejumlah 150 menjadi 500 akun. Penambahan ini dikarenakan adanya tekanan dari pengguna Indonesia untuk memperbesar kuota pertemanan.
Wajar saja, karena pengguna Path terbesar ada di Indonesia.
Padahal, diferensiasi itulah yang membuat banyak pengguna media sosial, khususnya di Indonesia, beralih meninggalkan Twitter dan Facebook menuju Path.
Path dianggap lebih personal sehingga seseorang dapat berbagi dan mengutarakan apa saja tanpa merasa khawatir dibaca orang lain yang tidak begitu dikenalnya. Sebab, unggahan di Path hanya dilihat oleh orang-orang terdekatnya.
Selain itu, Path tidak mengeluarkan inovasi ap\a pun saat beberapa pesaing mulai muncul, seperti Snapchat dan Instagram yang memiliki berbagai fitur baru dan segar.
"Dia enggak ada fitur tambahan untuk mengantisipasi datangnya Snapchat dan berkembangnya Instagram. Apalagi Instagram sudah semakin seperti Snapchat, kan. Ya sudah, susah," ujar Nukman.
Baca juga: Netizen Ramai-ramai Bernostalgia dengan Path yang Akan Tutup...
Terkini Lainnya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Xiaomi Redmi Note 6 Pro Punya Kamera Depan Ganda?
- Indonesia dan Perancis Kerja Sama Buka Sekolah Coding Gratis
- Peluncuran Nokia 9 Ditunda hingga Tahun Depan?
- Instagram Hadirkan Fitur Belanja di Aplikasi
- Bocoran Foto Wajah LG V40 ThinQ