Harga Bitcoin dkk Terus Merosot

— Harga bitcoin dan cryptocurrency lainnya terus-menerus merosot ke level terendah tahun ini. Hal itu disebabkan kasus peretasan selama sepekan ini yang membobol koin senilai sekitar 37 juta dollar AS (sekitar Rp 516,5 miliar).
Kabar itu disampaikan biro penukaran cryptocurrency asal Korea Selatan, Coinrail, yang juga mengatakan para peretas memperoleh sekitar 30 persen dari cadangan koin dan token.
Beberapa token yang terdampak adalah Pundi X (NPXS), ATX, NPER, dan DENT.
Untuk mengatasi masalah ini, Coinrail mengatakan, penukaran koin akan dilakukan secara offline sementara waktu dan aset yang tersisa dipindah ke cold storage (dibekukan).
Sementara pihaknya tetap akan meninjau sistem keamanan dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk melakukan investigasi. Namun, tidak disebutkan bagaimana pertukaran offline bisa mengganti kerugian pelanggan.
Pada Senin (11/6/2018) pagi, harga bitcoin turun 6 persen. Dilaporkan Ars Technica yang dihimpun KompasTekno, bitcoin telah kehilangan separuh harganya sejak tahun lalu, di mana nilai tukarnya cukup fluktuatif.
Koin virtual lainnya, termasuk ethereum, juga mengalami nasib serupa pada Senin pagi setelah terus anjlok selama dua bulan terakhir.
Coinrail hanya satu dari biro penukaran mata uang digital yang melaporkan pencurian jutaan koin digital berharga akibat ulah hacker.
Sebelumnya, pada Januari lalu, biro penukaran uang digital Jepang, Coincheck, juga melaporkan pencurian cryptocurrency XEM senilai 400 juta dollar AS (sekitar Rp 5,5 juta triliun). Biro lain, seperti Tether dan EtherDelta, juga melaporkan hal serupa.
Baca juga: Harganya Turun Lagi, Nilai Bitcoin Terpangkas Rp 900 Triliun
Tak hanya para biro penukaran mata uang digital, peneliti dari 360 Netlab juga mengabarkan adanya operasi dari para peretas yang mencuri koin ethereum. Koin yang dicuri adalah yang disimpan oleh end user di dalam aplikasi dan instalasi penambangan yang kurang aman.
Senin pagi, para peneliti mengungkapkan jika pencuri berhasil mencuri koin senilai lebih dari 20 juta dollar AS (sekitar Rp 279,2 miliar).
Terkini Lainnya
- Microsoft Rilis Chip Kuantum Majorana 1 untuk Komputasi Skala Besar
- Beda Budaya Bisa Gagalkan Merger
- Cara Blokir SMS Spam yang Mengganggu di HP Xiaomi
- 2 Cara Menghapus Cache di HP Realme dengan Mudah dan Cepat
- Fitur Ini "Sulap" Oppo Find N5 Jadi Remot Laptop Apple Mac
- AMD Rilis 3 CPU Ryzen AI 300 Series
- Kulkas Pintar Samsung Bespoke AI Seri RS70 Resmi, Punya Fitur Penghemat Listrik
- Video: Fitur Samsung S25 Ultra Bikin Rekam Konser Seventeen Bangkok Jadi Anti-mainstream
- Hati-hati, Setting Bawaan di iPhone Bisa Jadi "Pintu" Hacker Menyusup
- Smartwatch OnePlus Watch 3 Resmi Meluncur, Layar Lebih Besar dan Terang
- YouTube Bikin Langganan "Premium Lite", Ini Bedanya dengan Premium Biasa
- Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- 8 Ciri-ciri Chat Penipuan WhatsApp, Jangan Terkecoh
- Harga Laptop Akan Naik, Bos Acer Ungkap Alasannya
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek