Ditanya Siapa Pesaing Facebook, Zuckerberg Tak Bisa Jawab
— Selasa kemarin, pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, bersaksi di depan Komisi Perdagangan dan Yudisial Amerika Serikat, tentang perlindungan data pengguna Facebook terkait skandal Cambridge Analytica belakangan ini.
Dia dibombardir pertanyaan selama 5 jam oleh 44 senator, termasuk soal kekhawatiran posisi Facebook, yang disinyalir sudah memonopoli ranah media sosial. Senator Lindsey Graham bertanya, “Siapa kompetitor terbesar Anda” kepada Zuckerberg.
Sang pendiri Facebook itu kesulitan memberikan jawaban yang jelas. Jawaban Zuckerberg berputar-putar dan menyebut bahwa Google, Apple, Amazon, dan Microsoft memiliki layanan yang “bersinggungan” dengan Facebook di beberapa hal.
Tak puas, Graham kembali mencecar, “Kalau saya membeli (mobil) Ford dan ternyata saya tidak suka, saya bisa membeli Chevrolet. Kalau saya kesal dengan Facebook, produk mana yang setara dan bisa saya coba?” tanyanya lagi.
Zuckerberg menjawab dengan menjabarkan aneka layanan berbeda yang disediakan oleh Facebook sehingga Graham terpaksa memperjelas pertanyaannya.
Baca juga: Ini Ciri-ciri Akun Facebook yang Dicuri, 1 Juta Orang Indonesia Terdampak
“Saya tak bicara soal kategori. Maksud saya kompetisi yang Anda hadapi. Perusahaan mobil menghadapi persaingan keras. Kalau mereka bikin mobil jelek, orang-orang tak mau membeli dan memilih produk lain. Apakah ada alternatif Facebook di ranah swasta?” cecar Graham.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Rabu (11/4/2018), Zuckerberg kemudian menjawab bahwa orang Amerika rata-rata menggunakan "delapan aplikasi berbeda” untuk berhubungan dengan teman sehingga mengesankan bahwa Facebook hanyalah salah satu dari aplikasi itu saja.
Graham kemudian berhenti basa-basi dan langsung “menembak” Zuckerberg dengan bertanya apakah Zuckerberg berpikir Facebook menerapkan monopoli. “Jelas tidak terasa seperti itu bagi saya,” jawab Zuckerberg, yang disambut gelak tawa hadirin.
Facebook memang sudah meraksasa sedemikian rupa di ranah jejaring sosial sehingga belakangan diduga efektif menjalankan monopoli dan mengancam demokrasi dengan aneka misinformasi yang bertebaran di dalamnya.
Produk utama jejaring sosial Facebook saja punya 2,2 miliar di seluruh pengguna, tak tertandingi oleh kompetitor mana pun. Belum lagi produk-produk lain yang bernaung di bawah Facebook, seperti Instagram, WhatsApp, dan Messenger.
Karena itu, belakangan muncul pula wacana bahwa Facebook harus dipecah agar posisinya tak terlalu dominan.
Facebook dan Zuckerberg sedang mendapat sorotan terkait skandal kebocoran data pengguna yang kemudian dipakai untuk kepentingan politik oleh Cambridge Analytica. Dia dijadwalkan bersaksi di kongres Amerika Serikat di Washington pada hari Rabu pekan ini waktu setempat.
Terkini Lainnya
- Mengapa Reno 13 "Pro" Tidak Masuk Indonesia, Oppo?
- Blokir TikTok di AS Dibuka, Capcut dan Mobile Legends Masih Belum Bisa Diakses
- Pesawat Airbus A400M Pesanan Indonesia Masuk Perakitan Final, Dikirim Akhir 2025
- Ini Penyebab TikTok Batal Diblokir di AS
- Blokir TikTok di AS Dibuka, Pengguna Gembira dan Sindir Trump
- Berapa Harga TikTok Jika Dijual ke AS Saat Ini Juga?
- Jelang Galaxy S25 Rilis, Ini Harga Samsung S24 Terbaru di Indonesia
- Instagram Ubah Tampilan Grid dari Kotak Jadi Vertikal, Ini Alasannya
- Instagram Tambah Durasi Video Reels Jadi 3 Menit
- Mengapa TikTok dan Capcut Diblokir AS?
- Drama 12 Jam TikTok Diblokir di AS dan Kembali Pulih...
- Trump Beri Waktu 90 Hari untuk TikTok agar Tidak Diblokir Lagi
- Donald Trump Bakal Bikin Inpres Selamatkan TikTok
- Trump Minta 50 Persen Saham TikTok Dimiliki AS
- TikTok Kembali Beroperasi di AS