cpu-data.info

Facebook Lacak Riwayat Telepon dan SMS Pengguna Android

Ilustrasi Facebook
Lihat Foto

- Facebook tak cuma menyimpan alamat e-mail dan kontak telepon pengguna, tetapi juga riwayat atau rekam jejak panggilan telepon dan SMS dari ponsel Android. Hal ini berdasarkan laporan beberapa pengguna yang mengunduh semua data pada akun Facebook mereka.

“Astaga, kumpulan file Facebook saya berisi setiap panggilan telepon dan SMS yang saya kirim dalam setahun terakhir,” kata pengguna bernama Mat Johnson.


Pengguna lain bernama Dylan McKay mengklaim Facebook bahkan telah mengenali polanya berkomunikasi. Pasalnya, rekam jejak panggilan teleponnya cuma dari orang-orang terdekat.

“Semua rekam jejak panggilan saya dengan ibu kekasih saya dipegang Facebook,” kata dia.

Sebenarnya Facebook tak diam-diam mengumpulkan riwayat telepon dan SMS. Jejaring sosial tersebut telah meminta izin aksesnya langsung ke pengguna, dengan dalih peningkatan algoritma rekomendasi teman.


Permintaan ini ditampilkan facebook saat pengguna meng-install aplikasi Facebook untuk pertama kalinya di ponsel Android. File itu diakses sekali, dan disimpan (cached). Facebook tidak akan memperbarui file cached tadi saat permintaan izin kedua dan seterusnya.

Tanggapan Facebook

Facebook segera menanggapi laporan ini. Menurut juru bicaranya, wajar saja jika jejaring sosial mengakses riwayat telepon dan SMS pengguna.

Baca juga: 5 Langkah Mengamankan Akun dan Data di Facebook

“Bagian terpenting dari aplikasi yang membantu Anda membuat koneksi adalah membuatnya gampang untuk menemukan orang yang ingin Anda ajak berkoneksi,” kata juru bicara Facebook, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (26/3/2018), dari TheVerge.

“Jadi, pertama kali Anda mendaftarkan diri ke aplikasi media sosial, sudah hal biasa bagi layanan untuk memulai mengumpulkan data-data panggilan telepon dan SMS,” ia menambahkan.

Sebelumnya, 50 juta data pribadi pengguna Facebook dicuri dan disimpan oknum tak bertanggung jawab untuk mendukung kampanye Donald Trump di Pilpres AS 2016 lalu. Kasus yang dinamai “Cambridge Analytica” ini heboh di seluruh dunia dan memicu kekhawatiran masyarakat global.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat