Facebook Lacak Riwayat Telepon dan SMS Pengguna Android
- Facebook tak cuma menyimpan alamat e-mail dan kontak telepon pengguna, tetapi juga riwayat atau rekam jejak panggilan telepon dan SMS dari ponsel Android. Hal ini berdasarkan laporan beberapa pengguna yang mengunduh semua data pada akun Facebook mereka.
“Astaga, kumpulan file Facebook saya berisi setiap panggilan telepon dan SMS yang saya kirim dalam setahun terakhir,” kata pengguna bernama Mat Johnson.
Oh wow my deleted Facebook Zip file contains info on every single phone cellphone call and text I made for about a year- cool totally not creepy.
— Mat Johnson (@mat_johnson) 23 Maret 2018
Pengguna lain bernama Dylan McKay mengklaim Facebook bahkan telah mengenali polanya berkomunikasi. Pasalnya, rekam jejak panggilan teleponnya cuma dari orang-orang terdekat.
“Semua rekam jejak panggilan saya dengan ibu kekasih saya dipegang Facebook,” kata dia.
Sebenarnya Facebook tak diam-diam mengumpulkan riwayat telepon dan SMS. Jejaring sosial tersebut telah meminta izin aksesnya langsung ke pengguna, dengan dalih peningkatan algoritma rekomendasi teman.
Downloaded my facebook data as a ZIP file
Somehow it has my entire call history with my partner's mum pic.twitter.com/CIRUguf4vD
— Dylan McKay (@dylanmckaynz) 21 Maret 2018
Permintaan ini ditampilkan facebook saat pengguna meng-install aplikasi Facebook untuk pertama kalinya di ponsel Android. File itu diakses sekali, dan disimpan (cached). Facebook tidak akan memperbarui file cached tadi saat permintaan izin kedua dan seterusnya.
Tanggapan Facebook
Facebook segera menanggapi laporan ini. Menurut juru bicaranya, wajar saja jika jejaring sosial mengakses riwayat telepon dan SMS pengguna.
Baca juga: 5 Langkah Mengamankan Akun dan Data di Facebook
“Bagian terpenting dari aplikasi yang membantu Anda membuat koneksi adalah membuatnya gampang untuk menemukan orang yang ingin Anda ajak berkoneksi,” kata juru bicara Facebook, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (26/3/2018), dari TheVerge.
“Jadi, pertama kali Anda mendaftarkan diri ke aplikasi media sosial, sudah hal biasa bagi layanan untuk memulai mengumpulkan data-data panggilan telepon dan SMS,” ia menambahkan.
Sebelumnya, 50 juta data pribadi pengguna Facebook dicuri dan disimpan oknum tak bertanggung jawab untuk mendukung kampanye Donald Trump di Pilpres AS 2016 lalu. Kasus yang dinamai “Cambridge Analytica” ini heboh di seluruh dunia dan memicu kekhawatiran masyarakat global.
Terkini Lainnya
- 60 Link Download Twibbon Hari Kesehatan Nasional 2024 dan Cara Buatnya Sendiri
- Game NBA 2K25: MyTeam Android dan iOS Diumumkan, Meluncur Bulan Ini
- Bangun Tidur Jangan Langsung Membuka HP, Begini Dampaknya
- Monitor Samsung ViewFinity S9 Rilis di Indonesia, Ini Harganya
- Beda Smart TV, Android TV, dan Google TV, Kenali Sebelum Beli
- Ketagihan Scrolling TikTok? Ini Dia Dampaknya pada Kesehatan
- TWS JBL Tour Pro 3 dan JBL Live 3 Meluncur di Indonesia, Punya Charging Case Layar Sentuh
- Hands-on Cincin Pintar Samsung Galaxy Ring, Desain Mewah, Bobot Ringan
- Arti Istilah “Very Demure, Very Mindful” yang Ramai di Media sosial
- OS Android Semakin Ditinggalkan di China, Ini Gantinya
- LG Pamer Layar Lentur seperti Karet, Bisa Dipasang di Pakaian
- Harga Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Efek Kemenangan Donald Trump
- Servis HP Makin Mudah! FazzFix Resmikan Gerai Pertama di Jambi
- AS Minta Pabrik Semikonduktor TSMC Tahan Ekspor Chip 7 Nm ke China
- Ilmuwan Temukan Cara Pulihkan Baterai yang Sudah "Drop"