SpaceX Mulai Luncurkan 12.000 Satelit Penyebar Internet

- Setelah berhasil meluncurkan roket Falcon Heavy beberapa waktu lalu, perusahaan antariksa SpaceX pimpinan Elon Musk kini mulai mengerjakan proyek ambisius Starlink.
Diumumkan pada 2014, Starlink rencananya bakal menggunakan sekitar 12.000 satelit mikro ke orbit Bumi untuk memancarkan sinyal koneksi internet dari angkasa.
Dua satelit mikro pertama yang akan menyusun konstelasi tersebut kabarnya bakal meluncur dengan roket Falcon 9 dari Markas Angkatan Udara AS Vanderberg di California, Minggu (18/2/2018) waktu setempat.
Kedua satelit mikro bernama Microsat-2a dan Microsat 2b itu akan menumpang roket yang sama dengan satelit observasi Bumi, Paz, milik Spanyol. Namun, SpaceX masih belum memberikan pengumuman resmi soal ini.
Saat sudah lengkap nanti, belasan ribu satelit mikro dalam proyek Starlink aka terbagi menjadi dua kelompok. Grup pertama terdiri dari 4.425 satelit mengorbit di ketinggian 1100 kilometer.
Grup kedua yang terdiri dari 7.518 satelit akan mengorbit di ketinggian 320 kilometer dan beroperasi dengan sinyal radio dalam frekuensi berbeda. Ribuan satelit ini akan memancarkan konektivitas internet ke antena penerima di permukaan Bumi.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Minggu (18/2/2018), nantinya, satelit-satelit Starlink akan terus bergerak mengikuti orbit geostasioner masing-masing di angkasa.
Karena menyelimuti seluruh planet, mereka pun bisa memberikan konektivitas internet di seluruh penjuru Bumi.
Disambut baik
Elon Musk sang pimpinan SpaceX sekaligus bos perusahaan mobil listrik Tesla sebelumnya sempat mengatakan bahwa koneksi internet Starlink akan ditawarkan dengan “harga rendah”.
Namun, tetap saja proyek ini berpotensi menjadi mesin duit bagi SpaceX.
Sebuah proyeksi yang beredar pada 2017, misalnya, menyebutkan bahwa SpaceX berharap bisa merangkul 40 juta pelanggan internet Starlink pada 2025, dengan pendapatan sebesar 30 miliar dollar AS pada tahun tersebut.
Sebelum hal itu bisa terwujud, SpaceX masih harus menyelesaikan beberapa masalah terkait proyek Starlink, seperti persoalan terkait koordinasi gerakan ribuan mikro satelit.
Lantaran para satelit selalu bergerak, antena penerima harus bisa cepat menentukan satelit mana yang bisa memberikan sinyal terbaik agar koneksi internet terjaga kualitasnya.
Selain itu, problem yang paling utama adalah SpaceX harus mengamankan frekuensi radio yang bakal digunakan untuk memancarkan koneksi internet dari angkasa.
Terkini Lainnya
- Cara Mengatasi Gagal Aktivasi MFA ASN Digital karena Invalid Authenticator Code
- Cara Beli E-SIM Indosat dan Mengaktifkannya
- 75 Twibbon Paskah 2025 untuk Rayakan Kebangkitan Yesus Kristus
- Infinix Note 50s 5G Plus Meluncur, Smartphone dengan Casing Unik yang Wangi
- Jadwal MPL S15 Hari Ini, "Derby Klasik" RRQ Hoshi Vs Evos Glory Sore Ini
- Tablet Motorola Moto Pad 60 Pro dan Laptop Moto Book 60 Meluncur, Daya Tahan Jadi Unggulan
- WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Orang Lain Tak Bisa Simpan Foto dan Video Kita
- Ini Perkiraan Harga iPhone Lipat Pertama
- 7 Penyebab Battery Health iPhone Turun Drastis yang Perlu Diketahui
- Google Tiru Fitur Browser Samsung Ini untuk di Chrome
- Cara Beli E-SIM Tri, Harga, dan Aktivasinya
- 2 Cara Mengaktifkan E-SIM XL dengan Mudah dan Praktis
- Cara Migrasi Kartu SIM Fisik ke E-SIM Telkomsel via Online, Mudah dan Cepat
- Samsung Galaxy M56 5G Meluncur, Bawa Bodi Tipis dan Datar
- Nvidia Hadapi Kerugian Rp 92 Triliun Imbas Ekspor Chip Dibatasi