Ini Alasan Komputer Mac Jarang Kena Virus
SINGAPURA, - Kaspersky Lab menggelar konferensi keamanan "Palaeontology of Cybersecurity" di Suntec City, Singapura, Kamis (6/7/2017). Ajang itu diselenggarakan sebagai bagian dari pameran keamanan Interpol World Congress 2017.
Dalam ajang tersebut, turut hadir CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky. Ia membeberkan beberapa data terkini soal keamanan jaringan.
Salah satunya seputar jumlah "koleksi" database program jahat yang dimiliki oleh Kaspersky. Dalam kesempatan ini, Kaspersky membeberkan bahwa semua OS tidak luput dari yang namanya serangan cyber.
Meski begitu, jumlah malware atau program jahat yang dimiliki Kaspersky Lab di Mac OS bikinan Apple dikatakan sangat sedikit. Menurut data per Mei 2017, hingga saat ini Kaspersky Lab hanya menemukan 53.000 ancaman ke OS tersebut.
Baca: Mengapa IBM Sang Pelopor PC Beralih ke Komputer Mac?
Jumlah tersebut sangat jauh dari OS Microsoft Windows yang memiliki 474 juta serangan dan OS mobile Android bikinan Google dengan 23 juta serangan.
Lantas, apa yang membuat jumlah serangan ke OS Mac sangat sedikit? Menurut Kaspersky, hal tersebut terjadi karena jumlah pembuat software untuk Mac masih sedikit.
Sedikitnya jumlah engineer Mac tersebut juga berbanding lurus dengan jumlah kriminal pembuat malware Mac yang dikatakan sedikit.
"Ada banyak yang menggarap aplikasi untuk Microsoft Windows dan Android Google, tetapi tidak untuk Mac. Ini sebenarnya bagus untuk pengguna Mac," canda Kaspersky di hadapan media dari Asia, termasuk jurnalis KompasTekno, Deliusno.
"Padahal, dari segi keamanan, celah keamanan di Mac sebenarnya lebih banyak dari Windows, tetapi tidak ada yang bikin (malware) saja di Mac," katanya.
"Jumlah serangan ke Android meningkat begitu drastis karena kejahatan cyber sudah mulai beralih ke mobile," ucap Kaspersky.
Jumlah serangan terendah ada di OS mobile bikinan Apple, yakni iOS. Jumlahnya hanya menyentuh angka 600.
Menurut Kaspersky, celah keamanan yang ada di iOS sebenarnya ada beberapa. Tetapi hanya sedikit yang mengetahui. Celah tersebut pun dijual di "pasar gelap" dengan harga yang sangat mahal, yakni 1,5 juta dollar AS per celah. Oleh karena itu, para kriminal cyber cenderung untuk melewatkan iOS.
Jumlah serangan saat ini sangatlah banyak. Kaspersky membandingkan, pada tahun 1986 hingga 2016, hanya ada 1 juta serangan malware. Sementara itu, setelah tahun 2016, ditemukan sekitar 310.000 serangan tiap harinya. Artinya, dalam satu minggu, bisa ditemukan lebih dari 2 juta serangan.
"Jumlah serangan meningkat sangat cepat," tutur Kaspersky.
Terkini Lainnya
- Cara Buat Daftar Isi Otomatis di Word untuk Skripsi, Makalah, atau Jurnal
- Resmi, Donald Trump Beri TikTok "Napas Tambahan" 75 Hari
- Pengguna iPhone Hati-hati, iMessage Bisa Disusupi Link Jahat
- Oppo Gelar Kompetisi Game MLBB, Total Hadiah Rp 550 Juta
- Pangsa Pasar Smartphone Tecno Diklaim Naik, Ini Seri Ponsel yang Paling Laris
- Kenapa Baterai HP Cepat Habis Padahal Jarang Dipakai?
- Rasanya Menjajal Konsol Game Augmented Reality Tecno Pocket Go di Indonesia
- AS Sempat Blokir TikTok, Ini Daftar Negara Lain yang Melarang dan Alasannya
- HP Tecno Spark 30 Pro Punya 2 Varian Desain, Apa Bedanya?
- 2 Cara agar Notifikasi WhatsApp Tidak Muncul di Atas Layar, Mudah dan Praktis
- Samsung Umumkan Soundbar Baru Bertenaga AI, HW-Q990F dan HW-QS700F
- Mengapa Intel Butuh Uang, Sampai Ada Rumor Akan Dijual
- Donald Trump dan TikTok: Dulu Benci, Sekarang Sayang
- Mark Zuckerberg dan Donald Trump, Dulu Seteru Kini Sekutu
- HP Tecno Spark 30 Pro Resmi di Indonesia dengan Desain Transformers
- Cara Buat Daftar Isi Otomatis di Word untuk Skripsi, Makalah, atau Jurnal