Memanfaatkan Momentun Ekonomi Digital Indonesia

JAKARTA, - Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara. Semakin banyak perusahaan lokal dan multinasional di tanah air bergerak di bidang itu.
"Banyak investasi besar masuk ke Indonesia tidak hanya terjadi di cloud computing dan collocation space, tapi juga sektor telekomunikasi, perbankan, dan kesehatan," ujar Paul Churchill, Vice President Sales Vertiv untuk Asia Tenggara, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/6/2017).
Baca: Visi Ekonomi Digital Jokowi, Apa Langkah Konkretnya.
Paul menambahkan bahwa infrastruktur yang kian meningkat dan berkembang di Indonesia, mengadopsi tren teknologi seperti Internet of Things (IoT). Hal ini menghasilkan peningkatan permintaan layanan teknologi informasi yang dapat diandalkan.
Baginya, kondisi tersebut bisa dijadikan momentum untuk melakukan rebranding. Dia mengakui, biaya rebranding begitu besar untuk mengubah citra perusahaan atau identitas baru karena alasan hukum atau bisnis. Akan tetapi, perubahan itu bisa juga dilakukan kapan saja.
Itu bisa dilihat pada Google ketika induk perusahaannya berubah memakai nama Alphabet pada 2015. Karena itulah, lanjut dia, Emerson Network Power (ENP) diluncurkan kembali sebagai Vertiv pada Januari 2017 di Malaysia dan di Singapura.
Saat ini, Vertiv meresmikan bisnis barunya di Indonesia. Perusahaan yang berkantor pusat di Columbus, Ohio, Amerika Serikat, itu menggantikan Emerson sebagai mitra terpercaya bagi operator di pusat data, jaringan komunikasi serta fasilitas komersial dan industri.
Paul mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan kampanye global untuk mengubah citra Vertiv sebagai perusahaan mandiri, setelah selesainya penjualan ke Platinum Equity.
"Dengan kondisi Indonesia saat ini, kami optimistis bisa terus melaju dan bergerak dengan kecepatan lebih tinggi," ujar Paul.
Untuk pasar Indonesia, mitra lokal yang ditunjuk Vertiv adalah PT DKSH Indonesia dan PT Abhimata Citra Abadi. DKSH ditunjuk sebagai distributor resmi dari pusat industri data Vertiv, pengelolaan infrastruktur data center (DCIM), dan solusi distribusi.
Sementara itu, PT Abhimata Citra Abadi adalah distributor resmi Vertiv DC Power dan Siteweb. Melalui mitra utamanya, Vertiv terus meningkatkan peluang infrastruktur industri di bidang collocation, transportasi, dan telekomunikasi di Indonesia.
Saat ini Vertiv sudah menjadi perusahaan swasta dengan pendapatan global sebesar 4,4 miliar dollar AS. Dengan kantor regional di China, India, Filipina, dan Inggris, perusahaan tersebut merancang dan melayani mission-critical technologies untuk pusat data, jaringan komunikasi serta aplikasi komersial dan industri.
Terkini Lainnya
- Microsoft Rilis Chip Kuantum Majorana 1 untuk Komputasi Skala Besar
- Beda Budaya Bisa Gagalkan Merger
- Cara Blokir SMS Spam yang Mengganggu di HP Xiaomi
- 2 Cara Menghapus Cache di HP Realme dengan Mudah dan Cepat
- Fitur Ini "Sulap" Oppo Find N5 Jadi Remot Laptop Apple Mac
- AMD Rilis 3 CPU Ryzen AI 300 Series
- Kulkas Pintar Samsung Bespoke AI Seri RS70 Resmi, Punya Fitur Penghemat Listrik
- Video: Fitur Samsung S25 Ultra Bikin Rekam Konser Seventeen Bangkok Jadi Anti-mainstream
- Hati-hati, Setting Bawaan di iPhone Bisa Jadi "Pintu" Hacker Menyusup
- Smartwatch OnePlus Watch 3 Resmi Meluncur, Layar Lebih Besar dan Terang
- YouTube Bikin Langganan "Premium Lite", Ini Bedanya dengan Premium Biasa
- Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- 8 Ciri-ciri Chat Penipuan WhatsApp, Jangan Terkecoh
- Harga Laptop Akan Naik, Bos Acer Ungkap Alasannya
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek