Menkominfo Ingin Yogyakarta Lahirkan "Startup Unicorn"
JAKARTA, - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menantang para pemuda kreatif untuk ikut serta dalam usaha pengembangan 1.000 startup dan mewujudkan “unicorn” untuk Indonesia.
“Saya yakin banyak yang bisa bikin aplikasi di sini. Yogyakarta itu kota yang kreatif sekali, tapi lebih banyak diam dibandingkan dengan Jakarta atau Bandung,” ujar Rudiantara di hadapan peserta dan undangan sesi Ignition, Gerakan 1.000 Startup di Yogyakarta, Sabtu (13/8/2016).
“Maksud saya, bukan berarti Yogyakarta harus ikutan ramai. Saya berharap, semoga nanti dari sini banyak yang ikut jadi bagian 1.000 startup. Mungkin saja “Unicorn” baru nanti dari Yogya,” imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Chief RA itu menerangkan, Unicorn adalah istilah untuk menyebut sebuah startup yang memiliki nilai valuasi minimal 1 miliar dollar AS atau jika dirupiahkan sekitar Rp 13 triliun.
Harapan dari e-commerce
Di Indonesia sendiri, menurut Chief RA, baru ada satu startup yang masuk kategori tersebut, yaitu Go-Jek. Harapannya tahun ini akan ada lagi startup dari bidang apa pun yang bakal menjadi Unicorn.
“Harapannya bisa ada dua Unicorn lagi tahun ini. Entah itu Tokopedia, Kaskus atau yang lain. Mungkin juga dari Yogyakarta. Kan ada juga (startup) e-commerce di sini. Seperti Aino, pernah dengar nama itu tidak?” ujarnya.
“Saya pernah ke sana (Aino), cek sendiri dan melihat mereka membuat aplikasi untuk rekap hasil operasi MRT Jakarta,” imbuhnya.
Aino yang dimaksud oleh Chief RA adalah anak usaha PT Gamatechno Indonesia. Perusahaan yang bermarkas di Yogyakarta itu bergerak di bidang solusi smart city. Aino sendiri selama ini dikenal sebagai perusahaan yang menangani integrasi dan pengembangan sistem pembayaran TransJogja.
Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan program untuk mendorong percepatan pertumbuhan e-commerce serta startup di Tanah Air. Ada lebih kurang 9 kemementarian dan lembaga yang terlibat.
Jika pertumbuhan e-commerce dan startup berhasil dipercepat, harapannya, akan berdampak pada peningkatan nilai pasar e-commerce di Indonesia. Pada 2014, ujar Menkominfo, nilai ini mencapai angka 12 miliar dollar AS atau sekitar Rp 157,2 triliun.
“2020 nanti diprediksi akan naik hingga 130 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.703 triliun). Saya harap ada sebagian dari nilai itu yang diciptakan oleh Yogyakarta,” pungkasnya.
Terkini Lainnya
- Sabet Emas dan Perak, Jakarta Juara Umum PON XXI Cabor E-sports
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro 5G di Indonesia
- Jadwal MPL S14 Pekan Ini, Ada "Rematch" RRQ Hoshi Vs Evos Glory
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula
- Elon Musk Umumkan Blindsight, Inovasi agar Tunanetra Bisa Melihat Lagi
- Game "God of War Ragnarok" PC Resmi Meluncur, Ini Harganya di Indonesia
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan