cpu-data.info

- Demi mencegah siswa sekolah mencontek jawaban, pemerintah Irak disinyalir melakukan langkah ekstrim, yakni sengaja memblokir jaringan internet di negerinya.

Dugaan ini dikemukakan oleh DYN Research, sebuah firma yang melacak ketersediaan internet di seluruh dunia, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Rabu (18/5/2016).

Data DYN menunjukkan bahwa akses internet di Irak hampir sepenuhnya diblokir selama tiga jam pada Sabtu, Minggu, dan Senin pekan ini, antara pukul 5 pagi hingga 8 pagi waktu setempat.

Waktu pemblokiran itu bertepatan dengan jadwal ujian akhir untuk siswa kelas enam. Hal yang sama pernah terjadi sekitar pertengahan tahun lalu, juga sesuai dengan jadwal ujian siswa.

“Ada banyak yang skeptis dengan penjelasan ini tahun lalu. Tapi, tumbangnya internet memang bertepatan dengan ujian dan tidak ada keterangan lain yang bisa membantah,” ujar direktur analisis internet DYN, Doug Madory.

3rd 3hr blackout in 3 days as #Iraq continues attempts to block cheating on exams. More outages expected.. pic.twitter.com/culrbXPH9m

— Dyn Research (@DynResearch) May 16, 2016

Kementerian Komunikasi Irak belum berkomentar mengenai tumbangnya jaringan internet yang sepertinya disengaja itu.

Namun, salah satu penyedia akses internet (ISP) di negeri tersebut sempat melayangkan surat pemberitahuan pelanggan soal kemungkinan tumbangnya layanan pada minggu ini, sambil merujuk pada perintah dari kementerian.

Sebelumnya, pemerintah Irak diketahui pernah memblokir akses internet dan media sosial untuk alasan berbeda, yakni membatasi komunikasi kelompok teroris Negera Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Selain Irak, negara lain yang diketahui mematikan akses internet untuk mencegah siswa nyontek saat ujian adalah Uzbekistan dan negara bagian Gujarat di India.