FBI Frustrasi Bongkar iPhone Teroris, Biangnya "Coba 10 Kali"

Dari peristiwa itu, FBI berhasil mengamankan satu unit iPhone yang diduga kuat merupakan salah satu alat komunikasi teroris. Sayangnya, ponsel itu dalam keadaan terkunci dan FBI belum berhasil meretas password-nya.
Untuk mempermudah langkah investigasi FBI, Hakim Federal Sheri Pym secara resmi mengimbau Apple membantu upaya pemerintah, sebagaimana dilaporkan Washington Post dan dihimpun KompasTekno, Rabu (17/2/2016).
"Harapannya agar pemerintah bisa menghimpun lebih banyak bukti krusial," kata perwakilan Departemen Hukum AS.
Imbauan itu tak serta-merta mendesak Apple menghapus sistem enkripsi iPhone. Hanya saja, Apple diminta menonaktifkan fitur yang mampu menghapus data ponsel jika percobaan peretasan gagal hingga 10 kali. Dengan begitu, FBI bisa mencoba beragam kombinasi kode sampai menemukan satu padanan yang benar.
FBI mulai frustrasi
Putusan Hakim Federal menyusul laporan Direktur FBI James B Comey, pekan lalu. Comey mengadu ke Kongres bahwa pihaknya tak jua berhasil membuka ponsel teroris yang telah diamankan.
"Sudah dua bulan dan kami masih berusaha," kata dia.
FBI kemudian meminta bantuan hukum. Caranya dengan meningkatkan tekanan ke Apple agar turut menguak motif terorisme dengan melonggarkan akses peretasan ke ponsel sang teroris.
Sebelumnya, Apple berkali-kali berkelit dari "tanggung jawab" membantu negara. Raksasa tersebut berdalih tak pernah menyimpan kunci dekripsi untuk membuka sistem enkripsi pada perangkat-perangkat buatannya.
"Hanya pemilik ponsel dan orang yang tahu password ponsel yang bisa membukanya," kata perwakilan Apple.
Apple tak gentar
Kini, dengan imbauan lebih halus-hanya menonaktifkan fitur penghapusan data setelah 10 kali percobaan-Apple pun tetap teguh pada prinsip privasi pengguna.
Menurut perwakilan Apple, pihaknya tak bisa secara sepihak membongkar atau menimpa komitmen "percobaan 10 kali". Hanya pengguna ponsel atau orang yang mengontrol penyetelan ponsel itu yang bisa mengutak-atik fitur tersebut.
Alasan itu ditimpali Hakim Federal. Pada keterangan tertulis, Hakim meminta Apple membuat software khusus yang bisa mengelabui fitur "percobaan 10 kali".
Terkini Lainnya
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek